Makin Kemilau, Antam Genjot Ekspansi Emas

Kompas.com - 28/06/2016, 09:42 WIB

Tren kenaikan harga emas dimanfaatkan oleh PT ANTAM (Persero) Tbk (ANTAM) dengan melakukan serangkaian inovasi. Perusahaan itu sedang mengembangkan penjajakan peluang kerjasama dengan skim Free Trade Agreement serta potensi pengembangkan bisnis perhiasan. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Trenggono Sutioso di kantornya kemarin (27/06/2016).

Menurut Trenggono di kuartal I 2016 kontribusi penjualan emas ANTAM sudah mendekati 80% dari total penjualan. Selain nikel dan bauksit yang dikelola Perusahaan, komoditas emas memiliki peranan penting yang bisa dikembangkan. “Selain emas, ANTAM juga mengelola nikel dan bauksit. Volatilitas harga di tiap komoditas kita sikapi sebaik-baiknya” ujarnya. “Untuk emas kita terus lakukan inovasi secara berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan Perusahaan” tambahnya. 

Trenggono juga yakin prospek komoditas emas bakal positif di masa yang akan datang. Melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia, saat ini Perusahaan itu sedang gencar mengembangkan produk perhiasan yang akan dipadukan dengan emas motif batik. “Animo produk emas batangan bermotif batik cukup bagus karena itu kita optimis” tuturnya. “Apalagi hanya produk ANTAM yang bersertifikasi London Bullion Market Association (LBMA) sehingga emas ANTAM terjamin kemurnian dan kualitasnya” tambahnya.

Dikutip dari rilis Perusahaan, sebanyak 13 gerai penjualan telah dimiliki oleh ANTAM. Butik Emas LM tersebar di berbagai kota besar di Indonesia yaitu Jakarta (2 butik), Bandung, Surabaya (2 butik), Makassar, Palembang, Semarang, Banjarmasin, Balikpapan, Medan, Denpasar dan Yogyakarta. ANTAM juga memiliki jasa penyimpanan emas logam mulia yang disebut BRANKAS Individu, BRANKAS Berzakat dan BRANKAS Korporasi.

Di tanggal 27 Juni 2016, harga emas ANTAM sudah naik menjadi Rp610.000 dibandingkan dengan harga emas bulan lalu (31/5/2016) seharga Rp577.000. Untuk menggenjot penjualan, Perusahaan itu juga sedang memberikan diskon melalui program promo harga pabrik dalam rangka bulan Ramadhan sampai 2 Juli 2016. “Naik turunnya harga emas adalah hal biasa. Kita harus bedakan antara investasi emas atau spekulasi emas.” Ujar Trenggono. “Kalau investasinya lama tren harganya naik jadi disarankan jangka panjang bukan jangka pendek” tambahnya.

Ia optimis dimasa yang akan datang komoditas emas akan selalu positif. Baru-baru ini salah satu tokoh keuangan dunia juga melakukan investasi besar pada saham-saham Perusahaan emas, yang mengindikasikan preferensi dan prospek positif komoditas emas di tengah volatilitas perekonomian global. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com