Menabung merupakan salah satu kebiasaan yang wajib ditanamkan sejak dini. Mengapa? Tentu saja dengan menabung, anak-anak dengan sendirinya mulai belajar berhemat dan bertanggung jawab dalam memegang uang.
Jika sewaktu di Taman Kanak-kanak, anak-anak masih sering jajan dan menghabiskan uang saku yang didapatnya, memasuki Sekolah Dasar (SD) orang tua mulai dapat mengajari mereka untuk menabung.
Mungkin awalnya menabung menggunakan celengan di rumah dengan menyisihkan sedikit uang saku untuk membeli barang yang anak butuhkan. Misalnya, ketika anak membutuhkan sepeda baru untuk pergi ke sekolah, mereka dapat menyisihkan uang saku yang diberikan sebanyak Rp 5.000 per hari. Setelah sepuluh hari, maka target uang yang terkumpul sebanyak Rp 50.000.
Selanjutnya, target tabungan siswa akan semakin meningkat dari waktu ke waktu, seiring dengan peningkatan jumlah uang saku mereka.Ke depannya, untuk memenuhi kebutuhan maka mereka tidak akan meminta kepada orang tua, tetapi berusaha sendiri untuk mewujudkannya. Jiwa gigih dan tekun siswa ini menjadi nilai tambah tersendiri dalam membangun kebiasaan menabung.
Selain orang tua, peran sekolah juga diperlukan untuk membantu anak-anak dalam menabung. Salah satunya adalah dengan mengadakan edukasi mengenai menabung untuk para siswanya.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu bank swasta nasional terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mengunjungi siswa-siswi SDN 04 Pringgabaya, Lombok Timur, NTB dan SDN 01 Gondanglegi Wetan, Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan sosial Bakti BCA pilar solusi cerdas.
Dalam acara ini, para siswa diberikan edukasi mengenai pentingnya menabung sejak dini. Sebagai salah satu institusi keuangan di Indonesia, BCA berkomitmen untuk membagikan pengetahuan dan keterampilan perencanaan keuangan sejak usia dini, salah satunya melalui kebiasaan menabung.
Diharapkan, para siswa memiliki gambaran dan pengetahuan yang utuh tentang manfaat melakukan perencanaan keuangan sedari dini. Apabila pelajar sudah mendapatkan edukasi mengenai literasi keuangan, mereka akan lebih mudah mengelola keuangan dengan mengakses layanan dan fasilitas keuangan, termasuk tabungan.
“Perencanaan keuangan, khususnya melalui kebiasaan menabung perlu diperkenalkan kepada masyarakat sejak dini. Siapa saja bisa menabung, tidak hanya para pekerja, namun juga pelajar. Semakin dini pelajar menyadari manfaat menabung, maka semakin besar manfaatnya untuk masa depan mereka. Sehingga ke depannya dapat mengandalkan tabungan sendiri, tidak bergantung kepada orang tua mereka,” ujar Rudy Tinton Soeprapto Kepala BCA KCU Lombok di SDN 04 Pringgabaya, Lombok Timur, NTB.
Kebiasaan untuk menabung akan semakin baik lagi apabila siswa diajak oleh orang tua mereka untuk menabung ke bank. Ketika siswa ke bank, maka mereka akan merasa seperti nasabah yang memiliki tanggung jawab tersendiri untuk mengelola uang dan menabung.
Dengan begitu, siswa akan semangat untuk kembali ke bank dan menyerahkan uang tabungan mereka sendiri ke petugas bank. Orang tua hanya perlu mendampingi anak dan memperlihatkan jumlah saldo yang dimilikinya bertambah banyak. Hal tersebut akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi mereka. (Adv)