Advertorial

Belajar Bahasa Inggris Online Jadi Solusi Hadapi Kompetisi Masyarakat Ekonomi Asean

Kompas.com - 02/08/2016, 18:33 WIB

Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA yang akan dihadapi masyarakat Asia Tenggara diharapkan akan membawa pengaruh yang sangat baik secara regional maupun bagi masing-masing negara. Kerja sama yang disepakati oleh para pemimpin negara-negara ASEAN tahun lalu meliputi kerja sama keamanan dan politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Tujuan utama MEA adalah mengintegrasikan kegiatan ekonomi regional dengan cara mengurangi biaya-biaya perdagangan, meningkatkan keajegan ekonomi, dan juga merangsang kompetisi di antara negara anggota. Tak hanya itu, MEA juga bertujuan untuk menciptakan kesatuan pasar dan produk sehingga barang, jasa, investasi, pekerja, dan modal leluasa bergerak dalam wilayah MEA.

Para pekerja yang berasal dari Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand, Filipina, Malaysia, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, dan Indonesia nantinya dapat bekerja di negara-negara yang termasuk dalam negara ASEAN.

Menurut Forum Ekonomi Dunia, pada dekade yang akan datang, MEA bisa mengungkit ekonomi regional hingga 7,1 persen dan menciptakan 14 juta lowongan kerja bagi pekerja ahli. Delapan bidang profesi yang diharapkan mendapat pergerakan pada tahun depan adalah dokter gigi, perawat, dokter, insinyur, arsitek, akuntan, surveyor, dan pramuwisata.

Source: World Economic Forum

Nantinya akan menjadi hal yang lumrah, orang Indonesia bekerja di Singapura, Bangkok, Hanoi. Atatu Ho Shi Minh City. Begitu pula sebaliknya, di Indonesia juga akan terdapat para pekerja ahli dari negara-negara ASEAN yang datang untuk mencari peluang yang lebih baik.

Dengan pergerakan pekerja yang bebas tersebut, kompetisi di pasar kerja juga akan sangat terlihat. Bagi Indonesia, bekerja di luar negeri merupakan kesempatan yang besar sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Hal tersebut juga terkait dengan pembangunan ekonomi nasional.

Namun, di sisi lain kedatangan para pekerja asing ke Indonesia akan menimbulkan kompetisi yang lebih dramatis di pasar kerja lokal. Para pekerja Indonesia harus mempunyai latar belakang akademik yang baik untuk tetap bisa bersaing dengan baik.

Salah satu yang harus diperhatikan para pekerja Indonesia adalah kemampuan dalam berbahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan satu-satunya alat komunikasi regional. Dengan menguasai bahasa ini menjadi sangat penting dan kritikal supaya para pekerja Indonesia sanggup berkompetisi baik secara domestik maupun regional.

Kenyataan bahwa pekerja Indonesia bukan penutur bahasa Inggris tentu akan mendapat tekanan dari para pekerja dari negara-negara yang telah menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa tutur kedua, seperti Singapura, Filipina, dan Malaysia.

Untuk itu, dalam mempelajari bahasa Inggris, kini sudah terdapat banyak pilihan. Bagi pekerja yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengambil kelas tradisional atau offline, yang mengharuskannya datang dalam beberapa kali pertemuan, kursus online merupakan pilihan yang tepat. Salah satunya dengan mengambil kursus online bahasa Inggris di TOPICA NATIVE yang telah memperoleh banyak pengakuan sebagai penyedia jasa terkemuka kursus online bahasa Inggris di Asia Tenggara.

TOPICA NATIVE menciptakan kesempatan yang lebih luas bagi siapa saja agar bisa mengikuti kursus bahasa Inggris dengan mudah dan murah. Bersama TOPICA NATIVE, Anda bisa belajar kapan saja, di mana saja mengikuti 16 kelas setiap hari dan ribuan guru penutur bahasa asli.

Snapshot of a TOPICA NATIVE class. Source: http://indo.topicanative.asia

Topica menyediakan kesempatan agar setiap peserta mendapatkan bantuan 24 jam setiap hari dan 7 hari seminggu dari masing-masing pembimbingnya serta staf teknis sehingga Anda tak perlu khawatir terhadap hal lain kecuali fokus belajar. Hasil belajar yang telah direncanakan, dikerjakan setiap akhir kursus dan selalu ada sesi setiap hari yang bisa Anda ikuti tanpa harus mengatur ulang jadwal kelas.

Di seluruh wilayah Asia Tenggara, terdapat lebih dari 10.000 siswa belajar di TOPICA NATIVE. Di antara mereka, 77 persen menjadi lebih yakin berkomunikasi dengan orang asing. Salah satunya Aris Setiawan seorang staf Marketing yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengunjungi pusat-pusat bahasa Inggris secara offline.

"Saya memilih TOPICA NATIVE yang menawarkan berbagai kelas yang fleksibel sepanjang hari. Yang paling saya sukai dari programnya adalah kesempatan yang disediakan untuk berinteraksi dengan guru penutur asli dari seluruh dunia dengan cara yang sangat profesional. Semua materi belajar berstandar internasional, sama seperti di Universitas Harvard dan Standford. Sangat mudah dan cepat bisa mengikuti kelas, cukup dengan menyediakan komputer, laptop dan koneksi internet. Setelah sebulan belajar, saya mulai merasa lebih yakin dan bisa bercakap-cakap dengan orang asing secara alamiah,” kata Aris.

Untuk mencari informasi tentang TOPICA NATIVE anda dapat mengunjungi website kami di http://topi.ca/native_indo atau anda dapat melihat contoh kelas kami di dalam video ini. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com