Advertorial

Banyuwangi Ijen Green Run, Ajang "Sport Tourism" Terbaru Banyuwangi

Kompas.com - 25/11/2016, 08:15 WIB

Banyuwangi - Banyuwangi terus mengeksplorasi potensi pariwisatanya yang dibalut dengan acara olahraga (sport tourism). Di penghujung tahun 2016 ini, sport tourism kembali digelar, yaitu Banyuwangi Ijen Green Run (BIGR). Ajang ini memadukan konsep olahraga lari dengan rute alam bebas (trail run) di kaki Gunung Ijen.

Sport tourism dengan konsep trail run yang pertama kali diadakan di Banyuwangi ini, akan dihelat pada 3 Desember 2016 mendatang. Para pelari akan melintasi lereng, belantara perkebunan kopi, lanskap sawah nan hijau, dan menyeberangi sungai dengan latar pegunungan Ijen yang menjulang gagah.

"Dengan konsep trail run ini, kami mencoba menyajikan keindahan alam Banyuwangi yang masih belum tersentuh," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Tak hanya menyuguhkan bentang alam yang hijau dan menakjubkan, suguhan kultur kehidupan ala masyarakat pegunungan juga akan menambah keeksotisan Banyuwangi Ijen Green Run kali ini.

Para peserta akan disuguhi buah-buahan yang banyak tumbuh di sekitar lereng Ijen dan berbagai kuliner yang berbahan dasar hasil pertanian setempat, seperti jagung, buah yang saat ini sedang dikembangkan di Perkebunan Kalibendo. Di tengah perjalanan, peserta bisa mengonsumsi buah atau menikmati segarnya kelapa muda. 

-

"Bisa dibayangkan asyiknya. Berolahraga di kaki gunung, lalu bisa menikmati beragam buah di tengah belantara perkebunan," ujar Anas.

Anas menambahkan, tanggal 3 Desember sengaja dipilih karena Banyuwangi ingin memberikan suguhan yang komplit kepada para peserta. "Sabtu pagi (3/12/2016) para peserta berlari menyusuri lereng Ijen. Lalu malam harinya, bisa menyaksikan karnaval budaya yang dikemas dalam Festival Kuwung," kata Anas. 

Hari libur yang masih tersisa satu hari pada awal Desember tersebut juga masih bisa dimanfaatkan oleh para pelari dari luar kota untuk menikmati puncak Ijen. Bagi yang ingin menikmati fenomena alam api biru atau dikenal dengan Blue Fire Kawah Ijen, juga masih memiliki kesempatan untuk mendaki.

"Setelah melihat karnaval, langsung bisa naik ke Ijen. Ini salah satu contoh perencanaan kalender wisata yang cukup baik dengan tujuan memperpanjang siklus destinasi, sehingga wisatawan bisa lebih lama tinggal di Banyuwangi," kata Anas.

-

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi Wawan Yadmadi menjelaskan, lomba ini terbagi dalam tiga kategori. Para peserta bisa memilih tiga kelas, mulai dari kelas 6 KM, 12 KM, hingga 25 KM.

"Tak ada kriteria tertentu untuk mengikuti ajang ini. Semuanya bisa mengikutinya, baik dari kalangan profesional, komunitas, penghobi, atau penggembira. Untuk bisa mengikutinya, para calon peserta bisa langsung mendaftar melalui website resmi panitia Banyuwangi Ijen Green Run di www.ijenbwigreenrun.com. Kami menyediakan hadiah sebesar Rp 48 juta," tutur Wawan.

Wawan menambahkan bahwa pelaksanaan lomba ini dirancang dengan serius. Meski medan yang disuguhkan cukup menantang dengan trek naik turun, para peserta akan mendapatkan perlindungan maksimal.

"Sepanjang rute akan disediakan pos-pos kesehatan bagi para peserta yang kemungkinan mengalami kelelahan atau hal lainnya. Titik-titik istirahat juga kami siapkan di sepanjang rute," papar Wawan.

Selain itu, panitia juga menyediakan tenda bagi para peserta yang ingin bermalam di lokasi acara menjelang pelaksanaan BIGR. "Bagi para peserta, terutama dari luar kota, yang tak mendapatkan hotel atau penginapan, bisa bermalam di lokasi acara pada hari Jumatnya. Panitia menyediakan tenda untuk para peserta yang ingin camping," ujar dia.

Anas menjelaskan, acara ini melengkapi ajang sport tourism lain yang digelar selama tahun 2016 ini. Event tersebut antara lain Banyuwangi International BMX, Festival Rafting, Banyuwangi International Run, dan Underwater Festival.

"Kami juga telah lima tahun berturut-turut menggelar International Tour de Banyuwangi Ijen. Bahkan, lomba balap sepeda terbaik di Indonesia ini menjadi salah satu terbaik di Asia versi UCI atau Persatuan Balap Sepeda Internasional," ujar Anas. (Adv) 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com