Advertorial

Metamorfosis Alat Kontrasepsi, dari Rumit Jadi Praktis

Kompas.com - 02/12/2016, 09:38 WIB

Manusia zaman dahulu dan sekarang sama-sama menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan. Alat kontrasepsi memang sudah eksis sejak zaman Mesir kuno sampai saat ini. Namun, bentuknya bermetamorfosis alias berubah bentuk dari waktu ke waktu.

Generasi pertama

Pada era Mesir kuno, wanita menggunakan alat kontrasepsi berupa campuran kotoran buaya dan madu. Mereka percaya komposisi tersebut mengandung spermisida, yakni zat kimia yang dapat membunuh sperma. Sebelum berhubungan seksual, wanita memasukkan campuran tersebut ke dalam vaginanya.

Awal abad ke-18

Pada tahun 1700-an Casanova bereksperimen membuat kondom dari kandung kemih domba yang dipakai untuk menutup serviks.

Tahun 1800-an

Alat kontrasepsi dengan bentuk kondom mulai tercipta pada tahun 1800-an. Tahun 1839, Charles Goodyear mulai menciptakan kondom karet dan alat kontrasepsi dalam rahim dengan teknologi vulkanisir karet.

Tahun 1900-an

Bentuk alat kontrasepsi semakin simpel dan canggih di era ini. Pada tahun 1951, seorang ahli kimia di Meksiko menciptakan pil progesteron. Selanjutnya, terciptalah pil KB seperti yang dikenal saat ini. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1980-an pil KB dengan dosis rendah semakin banyak digunakan orang.

Tahun 1990-2000-an

Pada masa ini bentuk alat kontrasepsi sudah seperti yang orang kenal sekarang. Bentuknya beragam dan semakin praktis untuk digunakan. Pasangan suami-istri yang ingin menunda kehamilan dapat memilih beberapa jenis alat kontrasepsi, seperti pil KB, suntik hormon progestin, kondom, implan, diafragma, atau pil kontrasepsi darurat.

Dari semua jenis alat kontrasepsi di atas, pil kontrasepsi darurat adalah salah satu jenis baru yang simpel. Pil ini dikonsumsi pada kondisi darurat, misalnya, pasangan suami-istri lupa menggunakan alat kontrasepsi regulernya, seperti kondom atau pil KB, pada saat atau sebelum berhubungan seksual.

Pil kontrasepsi darurat yang beredar di pasaran saat ini adalah Andalan Postpil. Pasangan suami-istri dapat menggunakan pil tersebut untuk masa-masa daruratnya. Andalan Postpil diminum sebanyak 2 tablet sekaligus paling lambat 5 hari (120 jam) setelah berhubungan seksual tanpa menggunakan pengaman.

Semakin cepat pil ini dikonsumsi, semakin tinggi efektivitasnya dalam mencegah kehamilan. Informasi lengkap mengenai pil kontrasepsi darurat ini bisa diperoleh di postpil.co.id atau email ke info@postpil.co.id dan WhatsApp ke 08777 2000 890. (adv)

-

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com