Advertorial

Saatnya Mengunjungi Festival Seni dan Tur Museum di Akhir Pekan!

Kompas.com - 02/02/2017, 19:32 WIB

Menghabiskan akhir pekan ataupun berlibur dengan menghadiri berbagai event seni dan tur ke berbagai museum telah menjadi gaya hidup bagi para antusias seni. Maka, tidak heran kalau penggemar kegiatan seni sampai pergi ke negeri jiran demi memperluas wawasan kesenian hingga ke Singapura.

Berikut adalah berbagai festival seni dan museum di Singapura yang wajib dikunjungi bersama keluarga bahkan pasangan Anda:

Ajak Pasangan dan si Kecil Menikmati I Light Marina Bay

Foto: Festival i Light Marina Bay di Marina Bay Waterfront

Datang ke Marina Bay Waterfront pada tanggal 3-26 Maret 2017. Setiap pukul 7.30 – 11.00 malam waktu setempat, Anda akan dapat menikmati indahnya instalasi seni lampu dalam festival i Light Marina Bay .

Instalasi seni tersebut adalah karya dari seniman Singapura dan seluruh dunia. Termasuk Indonesia. Selain instalasi seni lampu, Anda juga dapat menikmati tiga festival kecil yang termasuk di dalam pagelaran ini.

Ada The Fantastical World of eco.me, sebuah festival di mana Anda dapat belajar daur ulang, urban farming, mengikuti workshop seni, mencoba permainan kinetik, hingga menikmati live music.

Selain itu masih ada Art Zoosebuah festival yang menampilkan taman zoology imaginatif memanfaatkan seni pertunjukkan cahaya, dan Gastrobeats, festival yang menggabungkan kenikmatan kuliner dengan musik. Jika sempat, kunjungi taman penuh cahaya “Moonflower Garden” yang merupakan karya instalasi dari seniman China Lee Yu Qin.

Festival ini dapat diikuti dengan gratis dan kegiatan-kegiatannya sangat ramah anak. Khusus hari Jumat dan Sabtu,  festival dibuka hingga pukul 12.00 malam waktu setempat.

Pameran Nyonya Needlework untuk si Fashionista dan Pecinta Mode Etnik

 

Foto: Sulaman Nyonya di Museum Peranakan di Singapura

Nyonya Needlework (Sulaman Nyonya) adalah bentuk seni yang khas dari warisan Peranakan China, mulai dari tirai, dompet, saputangan, dan sandal dengan manik-manik kecil yang dijahit menggunakan benang emas dan perak. Karya seni ini menarik karena penuh akan nilai budaya dari Peranakan World, yaitu campuran dari berbagai komunitas yang merepresentasikan Asia Tenggara yang mengadaptasi berbagai tradisi dan seni.

Karya seni sulaman yang dihasilkan mengambil beberapa bentuk dari China, Melayu, bahkan banyak bahan dan teknik yang aslinya dari Eropa. Namun ada juga beberapa teknik yang tidak diketahui dari mana asalnya. Teknik-teknik tersebut merupakan kombinasi dari berbagai macam budaya.

Pada museum Peranakan, ditampilkan hampir 200 koleksi dari bordir dan manik-manik yang merupakan koleksi nasional Singapura. Ini merupakan koleksi terbesar dari Nyonya Needlework yang dapat dilihat publik.

Gratis Dinner di Arts Cafe, Raffles Hotel and Resort Jakarta dan  Dapatkan Tiket Gratis Pertunjukan Seni di Komunitas Salihara dengan Mengikuti Survey National Arts Council Singapore

National Arts Council Singapore bekerja sama dengan Tom Flemming Creative Consultant saat ini sedang mengadakan sebuah studi untuk mengetahui persepsi masyarakat internasional terhadap seni dan budaya di Singapura.

Salah satu caranya dengan mengadakan survey. Anda dapat membantu mengisi survey tersebut di https://www.surveymonkey.co.uk/r/Jakarta.

Bagi Anda yang mengisi survey tersebut ada kesempatan untuk memenangkan undian makan malam gratis senilai Rp 888.000,- di Arts Cafe, Raffles Hotel and Resort Jakarta serta 10 tiket menonton pertunjukan di komunitas Salihara, Jakarta. Survey akan berakhir 17 Februari 2017. Segera isi surveynya dan jangan lupa masukkan data diri Anda. Pemenang akan dihubungi dalam waktu 10 hari dari akhir periode survey. Keterangan lebih lanjut silakan buka tautan ini: Facebook page: ArtsViewSingJkt; Twitter: @ArtsViewSingJkt; Instagram: @arts.singjkt

Untuk mengetahui informasi lain mengenai berbagai gelaran seni lainnya di Singapura cek www.yoursingapore.com. (Adv)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com