PURWAKARTA, KOMPAS.com – Tahun ini Kabupaten Purwakarta mencanangkan diri sebagai kabupaten pariwisata. Berbagai persiapan dilakukan, di antaranya mencanangkan 16 desa sebagai destinasi unggulan atau desa wisata.
Ke-16 desa tersebut yakni Desa Pesanggrahan dan Desa Sukamulya di Kecamatan Tegalwaru, Desa Sindang Panon, Desa Cihanjawar, Desa Pesanggrahan dan Desa Cipeundeuy di Kecamatan Bojong, Desa Pusakamulya dan Desa Cibeber di Kecamatan Kiarapedes.
Desa Cikumpay dan Desa Cisaat berada di Kecamatan Campaka, Desa Cibungur dan Desa Bungursari di Kecamatan Bungursari, Desa Wanayasa, Raharja, Sumurugul dan Desa Babakan ada di Kecamatan Wanayasa.
"Potensi pariwisata di setiap desa itu berbeda. Ada basis kuliner, wisata alam, panjat tebing dan wisata air. Makanya, saat ini kami terus inventarisasi," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, belum lama ini.
Pihaknya juga tengah melakukan penambahan infrastruktur penunjang. Penambahan itu di antaranya kemudahan akses jalan dan fasilitas di masing-masing destinasi wisata.
"Lokasi wisata Gunung Parang misalnya, kita tambahkan toilet khusus wisatawan, jadi tidak toilet umum lagi. Fasilitas lain berupa akses jalan dan rumah makan pun segera kita bereskan," tuturnya.
Akses jalan menuju Bukit Panenjoan, Sindang Panon, Bojong, diketahui milik PT Karti Wana Raya, sebuah perkebunan milik swasta. Sementara akses jalan menuju Pasir Langlang, Pusaka Mulya, Kiarapedes, diketahui milik PT Perhutani.
Selain itu, akses jalan menuju Gunung Parang Tegalwaru merupakan rute bagi truk-truk bertonase tinggi pembawa hasil tambang yang menjadi biang kerusakan jalan di wilayah tersebut.
Bagi Dedi, desa wisata menjadi salah satu bentuk pembangunan di Purwakarta. Apalagi Purwakarta sangat potensial dalam pariwisata.
Kepala Desa Cibeber Kiarapedes, Anwar Sadat mengungkapkan, langkah tersebut dapat melahirkan efek domino berupa peningkatan taraf kehidupan ekonomi masyarakat.
"Kami sebagai kepala desa menyambut baik, ini program positif, sebagai ujung tombak program ini kami segera melakukan tindak lanjut," ujarnya.
Langkah tercepat yang akan diambilnya adalah pembersihan DAM Citeke untuk dijadikan wisata kuliner terapung.
RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA