PURWAKARTA, KOMPAS.com – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mendesak Jasa Marga membuka gerbang tol Sawit. Pasalnya, kondisi Jembatan Ciganea dan Cilalawi mengkhawatirkan.
"Kalau terus-terusan dilalui kendaraan berat, Jembatan Ciganea terancam ambruk," ujar Dedi di Purwakarta, Senin (13/2/2017).
Dedi menjelaskan, Jembatan Ciganea berada di Kecamatan Jatiluhur, sedangkan Jembatan Cilalawi berada di Kecamatan Sukatani. Sejak Jembatan Cisomang di KM 100+400 Tol Cipularang mengalami perbaikan, kendaraan sumbu dua dialihkan ke Purwakarta dan melalui Jembatan Ciganea dan Cilalawi.
Beban yang berat membuat kondisi jembatan tersebut mengkhawatirkan. Aspal pada permukaan jembatan terkelupas dan konstruksinya dikhawatirkan semakin tidak kokoh.
"Kalau itu (jembatan Ciganea dan Cilalawi) roboh, beberapa kecamatan di Purwakarta akan lumpuh," tuturnya.
Karena itu, untuk mengurangi beban kedua jembatan, Dedi mendesak pembukaan gerbang tol Sawit di KM 99+400 dan 99+600 Tol Cipularang. Setidaknya hingga gerbang tol baru di KM 91 di Sukatani selesai dibangun.
"Kami sedang membangun pintu tol baru di KM 91. Targetnya selesai April," tuturnya.
Menurut Dedi, selain untuk mengantisipasi Jembatan Ciganea, pembukaan GT Sawit itu bisa menjadi solusi Jembatan Cisomang agar umurnya lebih panjang.
Sebelumnya, APV Corporate Corporation PT Jasa Marga Persero, Dwimawan Heru, memastikan tidak akan ada gerbang tol darurat di KM 99+400 arah Bandung dan KM 99+600 arah Jakarta, di Tol Cipularang pascarusaknya Jembatan Cisomang.
Heru menjelaskan, gerbang tol KM 99 merupakan gerbang darurat untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan terhadap pelayanan lalu lintas.
"KM 99 itu dalam rangka manajemen risiko dan kesiagaan tanggap darurat kami. Kami tidak merencanakan gerbang tersebut untuk dibuka," tuturnya.
(RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA)