Advertorial

Pantau Kinerja Ginjal Anda dengan Pemeriksaan Laboratorium

Kompas.com - 01/03/2017, 08:05 WIB

Ginjal adalah sepasang organ kecil berbentuk seperti kacang, terletak di daerah sekitar pinggang. Meskipun berukuran kecil, ginjal mempunyai banyak fungsi. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan racun sisa metabolisme dalam tubuh. Apabila ginjal mengalami kerusakan, maka sisa metabolisme akan menumpuk di dalam tubuh dan meracuni tubuh kita. Ginjal juga mempunyai fungsi mengontrol tekanan darah agar tetap normal, memproduksi sel darah merah, dan menjaga kesehatan tulang.

Kerusakan atau penyakit ginjal dapat terjadi karena berbagai penyebab, tapi yang utama adalah diabetes melitus (DM) dan hipertensi (tekanan darah tinggi). Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama, seperti yang terjadi pada DM tidak terkontrol, akan merusak dan menurunkan kemampuan ginjal untuk menyaring darah serta membuang sisa metabolisme ke urin. Pada hipertensi, tekanan darah yang tinggi menyebabkan kerusakan organ-organ yang dilewati pembuluh darah, termasuk ginjal. Selain kedua penyebab utama tersebut, penyakit ginjal juga dapat disebabkan oleh kondisi obesitas atau kegemukan, nefritis (radang di nefron), dan kista atau batu ginjal.

Pantau Fungsi Ginjal Anda

Kerusakan ginjal berlangsung perlahan dan tanpa disertai gejala, sehingga seringkali terlambat dideteksi atau terdeteksi saat kerusakan ginjal sudah pada tahap lanjut dimana diperlukan penanganan serius seperti cuci darah atau bahkan cangkok ginjal.

Lakukan dua pemeriksaan yang dapat digunakan untuk memantau fungsi ginjal Anda, yaitu pemeriksaan laboratorium Cystatin C dan Albumin Urin Kuantitatif.

Pemeriksaan Cystatin C menggunakan sampel darah, digunakan untuk mengetahui prakiraan/estimasi laju filtrasi Glomerulus (eLFG), yakni berapa banyak darah yang dapat disaring oleh glomerulus (unit penyaring ginjal) dalam satu menit. Nilai eLFG ini mencerminkan fungsi ginjal. Ketika kadar Cystatin C naik, berarti eLFG turun dan fungsi penyaringan pada glomerulus menurun, begitu pula dengan funsi ginjal. Seseorang dinyatakan menderita penyakit ginjal jika eLFG kurang dari 60 mililiter per menit, dan jika hal ini berlangsung lebih dari enam bulan disebut dengan penyakit ginjal kronik (PGK).

Kedua, Pemeriksaan Albumin Urin Kuantitatif (AUK) merupakan pemeriksaan yang mengukur kadar albumin dalam sampel urin sewaktu ataupun urin yang dikumpulkan dalam waktu tertentu, sebagai penanda kerusakan ginjal. Normalnya, protein (albumin) tidak dibuang bersama urin. Seseorang dinyatakan menderita penyakit ginjal jika terdapat > 30 mg albumin per 1 g kreatinin yang menetap ≥ 3 bulan dengan atau tanpa penurunan LFG.

Dengan melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala dan menjalani pola hidup sehat, semakin sempurnalah perlindungan ganda bagi ginjal Anda.

Dalam rangka mendukung Hari Ginjal Sedunia, manfaatkan keringanan biaya 20%* untuk pemeriksaan Cystatin C dan Albumin Urin Kuanttatif (AUK) (bila diperiksa secara bersamaan) di Laboratorium Klinik Prodia selama bulan Maret 2017. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan klik disini. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com