Advertorial

Belajar dari Merek yang Memulai Pemasaran Lewat Komunitas (Bagian 1)

Kompas.com - 31/03/2017, 11:22 WIB

Strategi pemasaran komunitisasi dinilai cukup menjanjikan. Dalam strategi ini sebuah brand atau merek melakukan pendekatan kepada konsumen melalui komunitas.

Komunitisasi memang dapat mendatangkan sejumlah keuntungan. Pertama, biaya yang dikeluarkan termasuk rendah. Kedua, strategi ini juga membangun loyalitas, menjaga keaslian, dan mendorong inovasi.

Keuntungan lainnya, komunitisasi bisa menjadi lumbung advokasi bagi para pemasar yang bermain di dalamnya.

Strategi ini rasanya memang tepat bila dilakukan di Indonesia. Pasalnya, kebiasaan berkumpul dan membentuk komunitas memang sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia. Inilah yang kemudian menyebabkan munculnya banyak kumpulan konsumen atau penggemar dari sebuah merek.

Sejumlah merek memanfaatkan kesempatan ini. Pertamina, Toyota, dan Kompas.com adalah beberapa di antaranya. Mereka mengelola kelompok konsumen dengan serius, mulai dari memberi perhatian khusus, wadah, hingga dukungan untuk kegiatan mereka.

Komunitas menjadi bagian penting bagi Kompas.com dalam membangun branding. Komunitas ini yang menjadi bentuk strategi integrasi online dan offline. Kami tak bisa membangun branding hanya dengan online meski kami merupakan platform online. Kami juga butuh komunitas offline untuk hal ini,” ujar GM Marketing Kompas Cyber Media Dian Gemiano.

PT Pertamina (Persero) juga membuat sebuah wadah ikonik untuk membangun kebanggaan komunitas konsumennya.

“Saat ini kami sedang membesarkan Pertamina Motorsport Program (PMP). Salah satu programnya adalah Pertamax Motorsport Championship (PMC) 2017. Di ajang ini kami ingin membangun engagement dengan konsumen,” jelas Head of Marketing Communication Pertamina Dendi T Danianto.

Melalui ajang ini, Pertamina berambisi mencari bibit pebalap berbakat yang akan dikembangkan. Diharapkan, nantinya akan lahir bakat lokal yang mampu membawa kebanggaan sebagai lulusan Pertamax Motorsport.

“Kami ingin membangun local talent. Banyak talenta lokal yang berbakat dan cukup terkenal namun tidak resmi. Kami ingin melahirkan pebalap lulusan Pertamax Motorsport. Kalau di dalam sudah kuat, baru akan kami bawa keluar. Seperti merek lain, ada yang jagoan di bulu tangkis dan sepak bola, kami ingin di bidang motorsport,” lanjut Dendi.

Dari sisi branding kegiatan ini sekaligus mengampanyekan Pertamax sebagai produk unggulan Pertamina kepada masyarakat. Inilah yang menjadi latar belakang pemilihan Pertamax sebagai nama dari dua agenda besar tersebut.

Sumber: Mulailah Lirik Pemasaran Dari Komunitas (1), smart-money.co

(Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com