PURWAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan kemajuan pembangunan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menjadi magnet tersendiri di mata pemimpin dan tokoh masyarakat Indonesia.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sendiri, misalnya. Presiden Jokowi mengaku penasaran dengan pembangunan Taman Sri Baduga yang memiliki air mancur megah di pusat kota kabupaten itu. Padahal, air mancur itu cuma diarsiteki lulusan SMK. Hasilnya? Presiden terkagum-kagum.
Selain pembangunan taman untuk mempercantik tatanan perkotaan, wilayah pedesaan pun telah memiliki infrastruktur jalan dan bangunan pelayanan umum memadai. Seperti pembangunan jalan lintas pelosok yang dulunya sulit diakses, kini telah berubah menjadi jalan beton dengan lebar 12 meter dan panjang sekitar 95 kilometer.
Purwakarta pun sudah punya dibangun empat museum. Keempatnya kini menjadi sarana pendidikan ilmu pengetahuan warga setempat secara gratis, selain juga destinasi wisata yang wajib dikunjungi jika singgah ke Purwakarta.
Terakhir, tokoh masyarakat lain yang sengaja datang untuk melihat langsung hasil pembangunan Purwakarta adalah Hary Tanoesoedibyo alias Hari Tanoe atau HT. Sejak siang sampai malam hari, rombongan HT tak lepas dari panduan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi secara langsung.
Hari mengaku sangat terkesan dengan wajah kabupaten terkecil se-Jawa Barat itu. Dengan anggaran daerah yang kecil, kabupaten itu mampu membangun secara maksimal wilayahnya sendiri.
"Saya terkesan sekali, ini hebat. Museum canggih bisa dibangun untuk mencerdaskan penerus bangsa, gratis lagi. Selain itu, jalan di sini mulus-mulus, tertata dan terpelihara dengan baik," jelas HT di Purwakarta, Senin (8/5/2017).
HT menambahkan, pemikiran Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tentang kultur pun harus didukung supaya mampu menerjemahkannya dalam konteks kebijakan di Jawa Barat. Basis kultur yang dijadikan asas pembangunan oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu dapat melahirkan kemakmuran bagi masyarakatnya sehingga ke depan bukan hanya masyarakat Purwakarta yang merasakan keberhasilan Dedi dalam pembangunan, melainkan juga orang Jawa Barat secara keseluruhan.
"Cara Kang Dedi membangun Purwakarta harus ditularkan ke seluruh Jawa Barat," ucap HT.
Selain itu, HT juga mengetahui bahwa seluruh pembangunan di Purwakarta berhasil dengan pengelolaan keuangan gaya Dedi yang meniru ibu kandungnya. Gaya pengelolaan keuangan keluarga. HT pun mengaku percaya setelah melihat secara langsung hasil pola pembangunan di daerah itu.
"Saya pikir ini sangat positif. Dedi sudah mampu makmurkan Jawa Barat. Saya siap dukung beliau di Jabar," ujar HT.
Puas berputar-putar Purwakarta, malam harinya HT bersama rombongan menyaksikan secara langsung pertunjukkan air mancur menari di Taman Sri Baduga sebagai penutupan kunjungan.
Sebelumnya, seperti seperti tamu Dedi yang lain, HT sebagai pendiri Partai Perindo dijamu makanan khas Purwakarta Sate Maranggi di Warung Katresna di lingkungan pemda setempat.
Bukan kunjungan politik
Sementara itu, Bupati Purwarkarta Dedi Mulyadi mengaku selain empat museum yang telah diresmikan, daerahnya akan membangun lima museum lainnya. Langkah itu sebagai kenang-kenangan kepemimpinannya untuk warga Purwakarta yang jabatannya akan berakhir pada awal 2018 nanti.
"Semuanya ada sembilan museum yang akan disiapkan, empat sudah dibangun, tinggal sisanya sedang dikerjakan," ujar Dedi.
Adapun kedatangan HT ke daerahnya sebatas kunjungan tokoh masyarakat untuk melihat secara langsung hasil pembangunan Purwakarta. Dedi mengatakan pihaknya akan bekerjasama untuk pengenalan lebih lanjut tentang beberapa potensi wisata di daerahnya.
"Pak Hari (HT) datang ke Purwakarta bukan kunjungan politik. Beliau mencoba mengenalkan berbagai cara tengang kemajuan ekonomi pedesaan," ujar Dedi.
IRWAN NUGRAHA/KONTRIBUTOR PURWAKARTA