Advertorial

Mengapa Pekerja Diklasifikasikan Menggunakan Warna Kerah?

Kompas.com - 10/05/2017, 18:56 WIB

Pernah mendengar istilah kerah putih dan kerah biru? Klasifikasi pekerja dengan menggunakan warna kerah ini sudah sangat umum. Namun, tentunya Anda penasaran, bagaimana awalnya warna kerah digunakan untuk mengelompokkan pekerja dan jenis-jenis pekerjaannya.

Sejarah mencatat penggunaan warna kerah sebagai klasifikasi pekerja dimulai pada awal abad 20. Saat itu baru ada dua pengelompokkan yaitu pekerja kerah putih dan kerah biru.

Pekerja kerah putih adalah mereka yang biasa menggunakan kemeja putih dengan kerah terkancing rapi alias pekerja yang punya kantor dan bergaji bulanan. Upton Sinclair mencetuskan istilah ini pertama kali pada 1930-an.

Sementara kerah biru adalah pekerja dengan pekerjaan manual dan mendapat upah per jam atau mingguan.

Setelah itu pengelompokkan kerja berdasarkan warna kerah ini semakin berkembang. Ada yang berdasarkan pada warna seragam yang digunakan, gender dominan yang berkecimpung di bidang pekerjaan tersebut, dan lain-lain.

Untuk lebih jelasnya, simak warna-warna kerah lain yang digunakan untuk mengklasifikasikan pekerja berikut.

1. Kerah emas

Robert Earl Kelley menggunakan istilah ini untuk pertama kalinya pada 1985 untuk menggambarkan pekerja muda dengan gaji rendah namun senang memberi barang mewah. Namun, istilah ini juga bisa berarti orang sangat terampil dan pandai seperti pengacara, periset dan dokter.

2. Kerah abu-abu

Jenis ini berada di antara kerah putih dan kerah biru. Istilah ini dipakai untuk menggambarkan mereka yang bekerja meski sudah masuk masa pensiun seperti polisi, pemadam kebakaran atau satpam.

3. Kerah hijau

Patrick Heffernan pertama menggunakan istilah ini pada 1976 untuk menggambarkan para pekerja di sektor ekonomi lingkungan. Misalnya, para pekerja di Greenpeace, World Wide Fund, dan sejenisnya.

4. Kerah pink

Jenis ini umumnya merujuk pada para pekerja wanita dengan gaji rendah. Louise Kapp Howe memperkenalkan istilah ini pada 1990. Contoh pekerjaan ini adalah perawat, sekretaris, guru SD dan lainnya.

5. Kerah merah tua

Istilah ini untuk menggambarkan para pekerja di industri pornografi, khususnya para wanita yang menjadi pengusaha di sektor pornografi internet.

6. Kerah oranye

Para pekerja di lembaga pemasyarakatan (lapas). Oranye sendiri merupakan warna seragam yang sudah identik dengan petugas lapas.

7. Kerah kuning

Para pekerja di bidang kreatif termasuk dalam klasifikasi ini. Biasanya, profesi fotografer, sutradara, atau editor masuk klasifikasi ini.

8. Kerah merah

Warna ini untuk para pekerja pemerintahaan di segala jenis serta untuk para petani.

9. Kerah terbuka

Istilah ini untuk mereka yang bekerja dari rumah, khususnya melalui internet.

10. Kerah hitam

Para pekerja di industri minyak masuk dalam kategori ini.

11. Tak berkerah

Istilah ini untuk mereka yang sedang tidak bekerja namun memiliki kemampuan melebihi kebutuhan sebuah perusahaan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com