kabar ketenagakerjaan

Menteri Hanif Minta Pengusaha Muslimah Perkuat Daya Saing

Kompas.com - 15/05/2017, 18:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan bisnis nasional dan internasional semakin ketat. Para pengusaha harus memperkuat daya saing agar dapat memenangi kompetisi bisnis secara sehat. Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meminta kepada pengusaha-pengusaha perempuan di Indonesia untuk memperkuat daya saing. Diantaranha, yakni memperkuat daya saing sumber daya manusia (SDM). 

"Antara arah perkembangan industri dan pembangunan SDM harus sejalan. Pemerintah dan swasta perlu meningkatkan kerjasama untuk urusan ini. Tidak boleh hanya industrinya yang bagus tapi SDM-nya nggak siap. Ataupun sebaliknya", ujar Menaker Hanif dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (15/5/2017). 

Pada kesempatan itu, Menteri Hanif juga meluncurkan Gerakan Nasional Muslimah Membangun. Menurut Menaker Hanif, daya saing tidak bisa dielakkan. Suka atau tidak suka pengusaha perempuan harus terus perkuat daya saing. Di dunia bisnis, pemerintah sulit memberikan kebijakan afirmatif berdasarkan gender, beda dengan bidang politik.

Selain itu, terang Menaker Hanif, pengusaha-pengusaha perempuan harus meningkat daya saing dari sisi produk yang berkualitas. Sehingga, produknya dapat bersaing dengan produk dari pengusaha lainnya dan dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, bahkan di dunia.

"Ukurannya gampang, pertama produk berkualitas, harga murah, proses produksi dan delivery cepat. Sehingga di sini membutuhkan inovasi dari seluruh kewirausahaan dari para pengusaha perempuan," jelas menteri yang dekat kalangan muda itu.

Hanif pun mengungkapkan, pengusaha perempuan kini telah berkontribusi untuk menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia. Pada 2015, jumlah pengusaha perempuan mengalami peningkatan, dari 12,5 juta orang menjadi 14,3 juta orang.

Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini, peningkatan tersebut tidak terlepas dari peran serta IPEMI yang terus mendorong agar dunia usaha di kaum muslimah dapat terus berkembang. Pemerintah juga terus mendorong agar inovasi terus bertumbuh.

"Saya berharap jumlah pengusaha muslim terus meningkat. Bukan saja agar pengangguran berkurang, lebih penting lagi adalah mengurangi kesenjangan ekonomi yang di negara kita ini memiliki dimensi non-ekonomik yang unik, yang berbeda dengan negara-negara lain", harap Hanif.

Sekadar informasi, tingkat pengangguran di Indonesia pada Februari 2017 sebesar 5,33 persen atau sebesar 7,01 juta orang. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan Agustus 2016 sebesar 5,61 persen

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com