Kilas

Mengembalikan Masa Jaya Pelabuhan Tanjung Emas…

Kompas.com - 17/05/2017, 22:48 WIB


KOMPAS.com –
Pelabuhan Tanjung Emas akan menemui masa jayanya kembali. Pasalnya, Pemerintah Kota Semarang dan PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) bersepakat untuk menjalankan program kampung bahari termasuk membangun pelabuhan rakyat di area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

“Tanjung Emas pernah menjadi pelabuhan terbesar kedua setelah pelabuhan Batavia di tahun 1883. Kerja sama ini mengingatkan akan masa-masa emas pelabuhan ini,” ujar Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pelindo III.

Nota kerja sama pada dasarnya berisikan pemanfaatan Daeah Lingkungan Kerja (DLKr) untuk program perbaikan kualitas lingkungan serta pengembangan maritim di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.

“Penandatanganan kerja sama ini merupakan hasil dari perjuangan panjang dalam upaya membuat area sekitar pelabuhan seluas 60 hektar menjadi lebih baik dan indah,” tambah pria yang akrab disapa Hendi ini.

Adapun setelah penandatanganan tersebut, Hendi berharap ada tindak lanjut secara langsung dan cepat. Sebelumnya, ia menjelaskan alasan dasar mengenai proyek kerja sama tersebut bisa membuat area dan alur pelayaran lebih rapi.

“Dengan adanya pelabuhan rakyat, alur pelayaran antara kapal besar dan perahu tradisional akan dipisah sehingga (alur pelayaran) lancar. Ke depan, kapal tradisional tidak akan masuk melalui pelabuhan Tanjung Emas, tetapi punya jalur sendiri, yakni di sisi barat pelabuhan,” katanya lagi.

Dengan begitu, aktivitas nelayan dan pelaku ekspor impor akan berjalan lancar. Tak hanya itu, kunjungan dan akses pelayaran penumpang, termasuk wisatawan nusantara dan asing juga ikut lancar.

“Untuk mendukung pengembangan infrastruktur, akan ada fasilitas pendukung yang juga akan ikut dibangun,” kata dia.

Di antaranya, Tol Semarang-Demak yang direncanakan berjalan awal 2018, pembangunan jalan Semarang Outer Ring Road (SORR) dari Mangkang-pelabuhan Tanjung Emas, dan reaktivasi jalur kereta api pelabuhan Stasiun Tawang.

“Program ini akan mendukung Pelabuhan Tanjung Emas menuju pelabuhan samudera internasional,” ujar Dirut Pelindo III, I Gusti Ngurah Ashkara D.

Ia menambahkan hal itu sebagaimana diamanatkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18/2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas.

Sementara Sekretaris Bappeda, M Farchan, menuturkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 60 miliar.

Dana itu, rencananya akan dipakai untuk penataan fisik kampung bahari, yaitu pembangunan Pasar Ikan Tradisional, jalan akses di Tambaklorok, serta trotoar dan street furniture. 

“Pembangunan direncanakan akan selesai selama tiga tahun secara multiyear,” ujar Farchan.

Saat ini Detail Engineering Design (DED) tengah disusun. Adapun pembangunan fisik akan dilaksanakan setelah sheetpile penangkal abrasi dan rob selesai dibangun.

“Semoga warga dapat ikut mendukung program tersebut. Muaranya akan kembali pada peningkatan kualitas lingkungan dan ekonomi warga (juga),” tambahnya.

Baca tentang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau