Kilas

Kota Semarang Bersiap Sambut Ramadhan

Kompas.com - 18/05/2017, 21:31 WIB

KOMPAS.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) bersiap menyambut Ramadhan. Mereka juga menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Ekonomi, Keuangan, dan Industri Daerah (EKUINDA), Rabu (17/5/2016).

Pada kesempatan itu, Hendrar atau akrab disapa Hendi berpesan agar jajaran Pemkot dapat memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat saat Ramadhan tiba.

“Meskipun puasa, pelayanan tetap harus jalan. Jangan jadikan puasa sebagai sebuah momen untuk menjadi lemas dan malas. Kinerja harus ditingkatkan,” ujarnya.

Di samping itu, Hendi juga mengingatkan kepala organisasi perangkat daerah terkait untuk fokus pada beberapa hal dalam menyambut Ramadhan agar warga Semarang dapat khusyuk menjalankan ibadahnya.

Adapun yang difokuskan, antara lain, hal-hal yang bersinggungan dengan ketersediaan bahan pokok, alat transportasi public, dan keamanan masyarakat.

“Tiga hal tersebut yang menjadi pesan inti Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas persiapan Ramadhan pada 14 April 2017,” tuturnya.

Menurut Hendi, hal itu memang perlu menjaid perhatian karena pola konsumtif warga semakin besar saat Ramadhan. Untuk itu, perlu koordinasi antara pemangku kegiatan strategis untuk memastikan stok kebutuhan pokok cukup sehingga harga tidak terlalu naik tajam, dan memastikan barang yang dijual layak konsumsi.

Sementara aksesibilitas transportasi yang diharapkan Wali Kota adalah jalan yang terhindar dari macet.

Adapun untuk keamanan, Hendi meminta agar sistem keamanan lingkungan (Siskamling) dapat diaktifkan kembali dengan bantuan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Banbinkamtibnas) yang ada di kelurahan setempat.

“Itu dikarenakan pada alam hari, rumah warga sering ditinggal untuk shalat tarawih,” katanya lagi.

Lebih dari itu, Hendi juga mengimbau camat dan lurah agar bisa memanfaatkan waktu berbuka puasa dengan melakukan hal-hal positif.

“Dorong perubahan perilaku masyarakat dengan berbagai kegiatan,” tambahnya.

Hal positif yang ia maksudkan berupa penyelenggaraan pasar murah, dan pelatihan keterampilan.

“(Dengan kegiatan itu) ngabuburit bisa dijadikan momentum untuk mengajak warga berdiskusi sehingga bisa terjadi percepatan pembangunan partisipatif” kata dia.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com