Advertorial

Metode Operasi Bukan Satu-Satunya Pengobatan Kanker Usus Besar?

Kompas.com - 19/05/2017, 14:30 WIB

Tingkat Kelangsungan Hidup Pasien Kanker Usus Besar Stadium Akhir Kurang Dari 50%

Bagaimana kelangsungan hidup pasien kanker usus? Survei menunjukkan :
Stadium 1-2 : Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun > 75%-90%
Stadium 3 : Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun < 50%
Stadium 4 : Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun < 10%

Dapat terlihat bahwa tingkat kelangsungan hidup pasien kanker usus besar stadium awal jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasien stadium akhir, sedangkan saat terdiagnosa, lebih dari 50% pasien kanker usus besar sudah memasuki stadium akhir dengan tingkat keganasan yang tinggi, dan tingkat kelangsungan hidup yang rendah, inilah kondisi pasien kanker usus saat ini.

Metode Operasi Bukan Satu-Satunya Pengobatan Kanker Usus Besar

Di Indonesia, operasi dan kemoradioterapi merupakan pengobatan utama kanker usus besar. Untuk mencegah kekambuhan, pada operasi kanker usus biasanya juga akan dilakukan reseksi pada jaringan normal sekitar tumor. Walaupun tujuannya untuk penyembuhan, namun metode ini dapat menimbulkan komplikasi, terutama pada kasus tumor di sekitar anal. Setelah operasi, biasa dibutuhkan pembuatan kantong (kolostomi) dan rekonstruksi anus buatan, hal ini memberikan berbagai tekanan psikologis bagi pasien, ketidaknyamanan pada proses perawatan, dan beban tersendiri untuk pasien saat akan kembali ke masyarakat. Selain itu, banyak pasien yang saat terdiagnosa sudah memasuki stadium akhir, perlekatan antara tumor adhesi dan pembuluh darah jaringan sekitar, yang mana mempersulit proses reseksi dan pengobatan selanjutnya.

Menolak Operasi, Memilih Pengobatan Minimal Invasif – Kisah Perjuangan Pasien Kanker Usus Yang Telah Bertahan Hingga 8 Tahun

St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou merupakan rumah sakit kanker terbaik, di sini kami mendapatkan kesehatan kembali dan terus bertahan hidup.”

Hatta, Pasien Kanker Usus Besar, Telah Bertahan Hidup Hingga 8 Tahun

Pada tahun 2007, Hatta terdiagnosa menderita kanker usus, dokter menyarankannya untuk segera menjalani operasi pengangkatan tumor, dan membuat anus buatan. Namun ia menolak, karena tidak ingin hidup dengan kantong ostomy. Hatta memahami bahwa St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhoumemiliki metode pengobatan kanker minimal invasif bertarget, yang mana metode-metode ini dilakukan tanpa operasi, namun memiliki hasil yang setara dengan operasai. Kemudian pada April 2007, Hatta datang ke St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah menjalani Intervensi, Radioterapi Lokal, Imunoterapi danbeberapa metode komprehensif lainnya, gejala BAB berdarah dan tumornya pun menghilang. Sejak saat itu, setiap tahun Hatta kembali ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, dokter tidak menemukan adanya kekambuhan atau penyebaran. Kini telah 8 tahun berlalu, Hatta tidak mengalami kekambuhan.

Baca kisah selengkapnya>>

Anda Terdiagnosa Kanker Usus Dan Membutuhkan Pengobatan? Silakan Klik Untuk Konsultasi Online

Metode Minimal Invasif Apa Saja Yang Digunakan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou Untuk Mengobati Kanker Usus?

1?Intervensi : Luka Sayatan 1-2mm, Akurat Melawan Kanker

Kelebihan Terapi Intervensi : memiliki kemampuan untuk “membunuh dan membuat tumor mati kelaparan”, efeknya signifikan; obat terpusat, minim efek toksisitas, minim komplikasi; trauma ringan, minim luka dan pemulihan cepat. Jika dibandingkan dengan kemoterapi konvensional, metode-metode ini dapat secara maksimal mengurangi penderitaan pasien.

Intervensi

2. Imunoterapi : Meningkatkan Sel Imun, Memperpanjang Kelangsungan Hidup

Imunoterapi tidak hanya dapat membunuh sel kanker, tetapi juga membersihkan sisa penyakit pada tubuh, serta mencegah terjadinya kekambuhan dan penyebaran. Metode ini juga dapat meningkatkan dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh pasien yang rusak, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Dikarenakan sel imun berasal dari tubuh pasien sendiri, maka tidak mungkin terjadi penolakan. Metode ini sangat aman dan tanpa efek samping. Kondisi tubuh yang sehat atau lemah tetap bisa menjalani terapi sel imun. Jika dikombinasikan dengan metode Intervensi, hasil pengobatan kanker usus akan menjadi lebih maksimal.

3. Metode Gabungan Pengobatan Timur dan Barat: Meningkatkan Efektifitas Pengobatan dan Mengurangi Efek Samping

Obat tradisional cina dapat membantu menyeimbangkan kondisi tubuh, meningkatkan sistem kekebalan dan kualitas tubuh, meningkatkan kemampuan tubuh melawan penyakit, serta mengontrol perkembangan tumor. Selain itu, obat tradisional cina juga dapat mengkonsolidasi dan meningkatkan efektifitas Intervensi dan Imunoterapi, mengurangi efek samping pengobataan Barat, serta efektif menurunkan kemungkinan terjadinya komplikasi.

Metode Gabungan Pengobatan Timur dan Barat di St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dapat membunuh dan membersihkan tumor dengan stabil dan merata, semaksimal mungkin mengurangi terjadinya kerusakan tubuh akibat pengobatan, selain itu, kombinasi pengobatan tradisional cina dapat menyeimbangkan kondisi tubuh dan melawan kanker, serta meningkatkan sistem kekebalan dan kualitas tubuh. Metode Gabungan Pengobatan Timur dan Barat ini lebih efektif dan relaks untuk diterapkan pada pasien.

4. Terapi Gen Bertarget : Membunuh Sel Kanker Dari Akarnya

Terapi Gen Bertarget mampu merancang dan memilih pengobatan yang tepat bagi sel-sel kanker dengan karakteristik biologis yang berbeda, sehingga mengurangi efek samping buruk obat terhadap tubuh. Obat yang masuk ke tubuh pasien secara otomatis akan memilih target karsinogetik dan bereaksi, mengakibatkan reaksi spesifik yang bisa mematikan sel tumor tanpa mempengaruhi jaringan normal di sekitarnya.

Terapi Gen Bertarget akan mengidentifikasi akar penyebab penyakit – gen abnormal, ini merupakan “obat dasar” terapi kanker. Jika dibandingkan dengan metode pengobatan konvensional, Terapi Gen Bertarget lebih akurat, lebih efektif dan aman.

Terapi Gen Bertarget

Metode mana yang sesuai dengan kondisi Anda? Konsultasikan hasil pemeriksaan dan kondisi Anda ke Tim Onkologi kami. Anda dapat berkonsultasi langsung dengan kami via online

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com