Advertorial

Kecintaan Bung Hatta Terhadap Buku

Kompas.com - 23/05/2017, 11:30 WIB

Wakil Presiden Indonesia pertama Muhammad Hatta merupakan sosok yang dikagumi banyak orang. Pembawaannya yang sederhana membuat orang bernama asli Muhammad Athar dikenal dengan nama Bung Hatta.

Pria kelahiran Bukittinggi, 12 Agustus 1902 ini memiliki peran besar dalam memerdekakan Indonesia. Nama Indonesia pun menjadi tenar dari sebelumnya Hindia Belanda berkat jasanya bersama rekan-rekannya di Perhimpunan Indonesia.

Wawasan luas yang dimiliki Bung Hatta tak lepas karena kegemaran dan kecintaannya terhadap buku. Bahkan, saat ia dibuang ke Digoel, ia sampai membawa empat peti besar berisi buku-bukunya.

Salah satu pesan Bung Hatta yang bisa dijadikan pelajaran adalah “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas”.

Kegemaran Bung Hatta terhadap membaca dan menulis membawanya kepada dunia pergerakan dan intelektual di Indonesia.  Sejak usia belia, Hatta sudah memiliki wawasan yang lebih baik dibanding anak-anak sebayanya. Saat berusia 17 tahun, Hatta juga telah mengoleksi berbagai buku bacaan.

Tak hanya itu, koleksi bukunya berasal dari berbagai literasi, mulai dari berbahasa Inggris, Belanda, Prancis, dan Jerman. Hatta menggunakan buku sebagai referensi bagi pemikiran-pemikirannya, khususnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Meski kini sosoknya telah tiada, tetapi pemikiran-pemikiran Bung Hatta masih dapat dipelajari oleh masyarakat Indonesia dalam bentuk buku. Melalui buku-bukunya, Bung Hatta seolah dan selalu hidup di benak masyarakat Indonesia. (Adv) 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com