Kilas

Listrik dan Gas di Pedesaan Hemat Berkat Biogas

Kompas.com - 31/05/2017, 16:32 WIB


PURWAKARTA, KOMPAS.com –
Pemanfaatan energi alternatif biogas terus dikembangkan di Purwakarta. Gagasan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ini dinilai ampuh menghemat penggunaan listrik dan gas di pedesaan.

Desa Pasawahan Kidul‎, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta adalah salah satu yang baru menggunakan sarana itu. Baru saja diresmikan, biogas dianggap sudah efektif menekan biaya harian warga masyarakat.

Di Purwakarta, persyaratan desa yang bisa memanfaatkan sarana itu tak rumit. Dedi berpesan prioritasnya adalah kecamatan dengan warga yang banyak berprofesi sebagai peternak, khususnya sapi. Itu memudahkan warga menghasilkan energi tersebut karena biogas bisa dihasilkan dari kotoran sapi.

“Perlu syarat khusus, di antaranya jumlah peternak di lokasi. Semakin banyak semakin baik," terang Dedi beberapa waktu lalu.

Sebelum mampir di Desa Pesawahan Kidul, biogas sudah dimanfaatkan terlebih dahulu di Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari. Daerah itu dikenal memiliki banyak hewan ternak sapi yang dikelola oleh sebagian besar masyarakatnya.

"Di sana kan peternaknya banyak, jadi wajar kebutuhan warganya bisa terpenuhi melalui biogas," ungkap dia.

Namun, kata Dedi lagi, pemanfaatan tak akan lepas dari kemampuan masyarakat. Terlebih lagi membuat kelompok sapi ternak yang benar-benar bisa bermanfaat.

"Semakin banyak warga yang memiliki sapi, maka semakin banyak biogas yang bisa dijadikan energi alternatif," katanya.

Di luar dari itu, pemerintah terus mendukung program tersebut dengan cara memberikan bantuan sapi jika dibutuhkan warga. Catatannya, warga bisa merawat sapi-sapi tersebut dengan baik.

"Kata lainnya amanah, bisa memelihara titipan negara," lanjutnya.

Selain di pedesaan, Bupati Purwakarta juga menganjurkan pengenalan program biogas ke sekolah-sekolah. Ia mencontohkan bahwa sekolah bisa membeli sapi sebagai aset. Nantinya, siswa mempelajari cara membuat biogas dengan bimbingan guru.

Dengan begitu mental dan karakter siswa terbentuk menjadi mandiri. Hal itu lah, kata Dedi yang bisa membuat siswa paham teknologi sederhana nan kaya manfaat.

"Pendidikan karakter sejak dini bisa menunjang siswa untuk masa depan. Siswa diharap lebih kreatif dalam mengembangkan teknologi dasar yang dipelajarinya," imbuhnya.

Dalam menunjang program biogas ini pun, pemerintah daerah mendapat dukungan dari PT Lazing South Pasific Viscose, salah satu perusahaan penyediaan alat biogas.

Selama ini perusahaan tersebut selalu berkomunikasi dengan pemerintah daerah setempat untuk membantu membuat sukses pengembangan program biogas di pedesaan.

"Ini bentuk pemberdayaan masyarakat di Desa Pasawahan Kidul. Kapasitas satu unit alat biogas bisa dipakai untuk 11 Kepala Keluarga. Sedangkan kami menyumbang 2 unit alat biogas sehingga bisa mencukupi kebutuhan listrik dan memasak 22 keluarga," singkat perwakilan perusahaan Widi Nugraha Sahib. (KONTRIBUTOR PURWAKARTA/IRWAN NUGRAHA)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com