Kilas

Guru-guru di Purwakarta Akan Belajar ke Australia

Kompas.com - 02/06/2017, 08:57 WIB


PURWAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan guru tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta akan segera diberangkatkan ke Adelaide, Australia. Tujuannya, untuk mengikuti program magang “Teacher Professional Development 2017”.

Adapun program itu dilakukan agar guru-guru di Purwakarta mendapatkan tambahan wawasan mengajar. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengatakan, para guru yang ikut adalah mereka yang lolos proses seleksi khusus pada Mei 2017.

“Mereka adalah para guru terbaik sehingga berhak mengikuti program di Negeri Kangguru tersebut,” jelas Purwanto, Kamis (1/6/2017).

Dalam penjelasan itu, Purwanto mengatakan bahwa ada 24 guru yang akan diterbangkan ke Australia. Sekarang sedang persiapan untuk keberangkatannya.

Adapun kegiatan di Australia meliputi praktik secara langsung dan melihat bagaimana tata cara belajar mengajar yang jadi diterapkan di sana.

"Mereka akan berada di Adelaide selama 21 hari. Mereka magang di sekolah dan tidur di home stay dengan fasilitas memadai," tambahnya.

Sebetulnya, kata Purwanto, program tersebut bukanlah sebuah gebrakan. Sebab, Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama ini telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Adelaide, Australia.

Tahun ini, juga bukan kali pertama para guru dikirim ke sana. "Tahun lalu juga ada. Harapannya, ada proses pengajaran yang lebih baik saat mereka sudah kembali ke sini," ujar dia.

Seperti diketahui, sistem belajar mengajar di Kabupaten  Purwakarta sudah menerapkan pendidikan berbasis karakter melalui pola aplikatif siswa.

Para siswa di sana tidak hanya mendapatkan pendidikan umum seperti biasa. Akan tetapi mereka juga mendapatkan mata pelajaran aplikatif berbasis karakter sesuai dengan lingkungannya.

Contohnya, para siswa di wilayah pegunungan akan mendapatkan mata pelajaran aplikatif berbeda dengan mereka yang sekolah di perkotaan.

Di perkotaan, pendidikan difokuskan pada aspek modern.. Mereka dipersiapkan menjadi teknisi ahli dalam berbagai bidang atau wirausahawan. Sedangkan di wilayah pegunungan, para siswa mendapatkan pendidikan aplikatif tentang pertanian dan peternakan.

"Semua dilakukan sesuai dengan teknik modern tanpa melupakan ilmu dari pendahulu warga Sunda," tambahnya.

Pendidikan aplikatif sebelumnya telah dilaksanakan di seluruh sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta. Di bidang pendidikan keagamaan, misalnya, siswa beragama muslim diwajibkan mendapat pelajaran Kitab Kuning setiap hari Jumat. Sedangkan pelajar non muslim diperkenankan mempelajari kitab sesuai keyakinannya pada ruang khusus. (KONTRIBUTOR PURWAKARTA/IRWAN NUGRAHA)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau