Kilas

Pesan Wali Kota Semarang untuk Didik Anak di Usia Emas

Kompas.com - 09/06/2017, 16:16 WIB


KOMPAS.com –
Anak usia emas, yakni umur 2 hingga 4 tahun masih perlu mendapatkan penanaman nilai positif untuk bekal sikap dan tindakan di masa depan. Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat mengunjungi Kelompok Bermain (KB) Kasih Ibu di samping Pasar Bunga Randusari, Semarang Tengah , Jumat (9/6/2017).

“Memori anak-anak yang masih berada di usia pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kelompok Bermain (KB) akan tersimpan dan terbawa hingga mereka dewasa. Karenanya Perlu dikenalkan dengan nilai-nilai yang postif,” ujar Hendi, sapaan karib Hendrar.

Adapun nilai positif yang dimaksud Hendi adalah pengenalan, sikap dan sifat khas Indonesia seperti tenggang rasa, saling menghargai, menghormati, gotong royong, serta penuh kasih sayang terhadap sesama.

Bagi Hendi, pengenalan dan penanaman nilai-nilai itu berguna bagi mereka saat dewasa. “Nilai-nilai itulah yang akan dibagikan saat dewasa kelak. Dengan demikian, setiap hal yang merongrong dan jadi masalah bangsa ini akan dengan mudah terselesaikan, lanjut Hendi.

Mengenai maraknya penggunaan teknologi pada anak, Hendi juga turut memberikan pendapat. Ia berpesan pada orangtua, dan guru untuk ikut mengontrol penggunaannya.

“Arahkan teknologi untuk hal yang positif dan bermanfaat bagi diri dan lingkungan,” imbuhnya.

Saat kunjungannya, Hendi sempat memberikan semangat pada siswa dan siswa KB Kasih Ibu. Ia juga menyempatkan diri bernyanyi bersama mereka dan turut menyerahkan plakat kelulusan bagi siswa-siswi yang telah lulus.

KB Kasih Ibu memiliki anak didik sejumlah 33 orang dengan rentang usia mulai 2 hingga 4 tahun. Tak ada biaya yang dipatok untuk orangtua siswa-siswa yang masuk dalam KB tersebut. Pendidiknya pun bekerja secara sukarela. Dalam kunjungannya, Hendi berujar akan memberikan bantuan untuk sekolah itu.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com