Kilas

Semarang Bakal Jadi Kota Tanpa Kabel di Udara

Kompas.com - 14/06/2017, 16:41 WIB


KOMPAS.com –
Semarang punya cara berbeda untuk menata kotanya. Salah satunya adalah inisiasi untuk mewujudkan kota tanpa kabel di udara.

Kabel dimaksud adalah jaringan internet yang terpasang pada tiang-tiang di ruas jalan. Mengingat, saat ini jumlah operator internet semakin meningkat.

Karena itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menggandeng Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sebagai penyedia jaringan komunikasi sekaligus yang menaungi anggota jasa internet agar bisa memindahkan kabel tersebut ke bawah tanah.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (14/6/2017), kabel tersebut direncanakan terpasang dengan konsep ducting bersama.

“Jadi akan ada saluran bersama di bawah tanah yang bisa dipakai oleh seluruh operator,” ujar Hendi, begitu ia biasa disapa saat penandatanganan nota kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang dengan APJII, Selasa (13/6/2017).

Adapun penerapannya akan dimulai pada 2018. Fokus utama proyek ini ada pada kawasan  segitiga emas terlebih dulu, yakni daerah Pemuda, Gajah Mada, Pandanaran, dan Kota Lama.

“Kawasan-kawasan tersebut merupakan salah satu jalan protokol yang sering dilewati para pengendara kendaraan bermotor, sehingga memerlukan keamanan dan estetika kota,” tambah Hendi.

Ke depannya, Hendi juga menuturkan harapan kalau saluran bawah tanah itu bisa dipakai oleh banyak pihak, seperti Asosiasi Penyelenggara Jasa Telekomunikasi (Apjatel), Telkom, dan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Secara lisan sudah kami sampaikan (dengan PLN). Akan tetapi pernyataan atau jawaban dari PLN belum didapatkan. Ke depan, kami akan lebih intens lagi berkomunikasi agar mendapatkan umpan balik,” tuturnya.

Ketua Umum APJII Jamalul Izza dalam kesempatan itu mengatakan kerja sama berisikan kesepakatan mengatur kabel internet di bawah tanah. Hal tersebut diakukan demi terciptanya estetika kota.

“Jika selama ini kita melihat jaringan kabel semrawut, (itu karena) semuanya berada di atas. Harapan kami adalah (konsep) smart city di Kota Semarang berjalan, sistem digitalnya bagus, dan estetika kotanya juga tidak hilang,” imbuhnya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com