0
Kilas

Anas Masih Bungkam Soal Pencalonannya di Pilgub Jatim

Kompas.com - 18/06/2017, 04:26 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas belum berkomentar apa pun terkait pencalonannya dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur. Padahal, DPC PDIP Banyuwangi telah mendaftarkan Anas dalam bursa penjaringan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

 

Pada hari terakhir pendaftaran yakni Rabu (14/6), DPC PDIP Banyuwangi mengambil formulir pendaftaran untuk Anas. Sejak saat itu, Anas belum berkomentar apa pun.

 

Jauh sebelum pencalonan resmi dari DPC PDIP Banyuwangi, Anas kerap mendapat pertanyaan mengenai pencalonannya pada Pilkada Jawa Timur. Namun, dia tak pernah memberi jawaban lugas.

 

"Kita lihat saja nanti, untuk saat ini saya ingin fokus membangun Banyuwangi," Anas berkilah.

 

Seperti yang dikatakannya terakhir kali saat penyerahan bantuan nontunai Program Keluarga Harapan, Bupati Banyuwangi itu mengaku masih menimbang banyak hal. Pada kesempatan itu, Anas bertemu langsung dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Banyuwangi. Mereka tampak akrab dan berada satu mobil dari Bandara menuju Kantor Kecamatan Kalibaru.

 

Meskipun resmi diusung oleh DPC PDIP Banyuwangi, Anas masih bergeming. Ia lebih memilih untuk terus berkeliling daerahnya melakukan Safari Ramadhan. Tak sekalipun Anas berkomentar terkait pencolanan itu dalam banyak kesempatan.

 

Bahkan, dua hari setelah pengambilan formulir pendaftaran oleh PDIP, Anas memilih untuk menjalankan ibadah umroh ke tanah suci.

 

Ketua DPC PDIP Banyuwangi Made Cahyana Negara mengatakan pengusungan Anas merupakan inisiatif dari DPC PDIP Banyuwangi. Keputusan itu diambil menindaklanjuti surat yang diberikan DPD PDIP Jatim yang menyebutkan Anas menjadi satu dari sekian nama yang masuk dalam rekapitulasi hasil rapat pleno DPC PDIP se-Jawa Timur.

 

"Kami mengambilkan formulir dengan harapan Pak Anas bisa ikut maju dalam pesta demokrasi di Jawa Timur 2018 mendatang," ujarnya.

 

Berdasarkan hasil berbagai survei, Made melanjutkan, elektabilitas Anas cukup baik. Hal itu membuktikan kinerja Anas selama memimpin Banyuwangi berhasil sehingga dikenal publik dan diapresiasi. Meski demikian, DPC PDIP Banyuwangi menyerahkan keputusan akhir pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

 

"Setelah itu menjadi kewenangan penuh Ibu Megawati Soekarnoputri. Kami akan mengikuti dan tunduk pada keputusan Ibu Ketua Umum," kata Made di Surabaya, dalam KOMPAS.com Kamis (15/6/2017).

 

Made mengatakan formulir pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jatim yang diambil oleh DPC PDIP Banyuwangi sudah diserahkan langsung kepada Anas. Belum ada kepastian, apakah Anas akan mengisi dan mengembalikan formulir itu. PDIP membatasi pengembalian formulir hingga 30 Juni 2017.

 

Periode kepemimpinan Anas di Banyuwangi akan berakhir pada tahun 2020. Periode ini merupakan kali kedua atau yang terakhir bagi Anas memimpin Banyuwangi.

 

Sejumlah inovasi yang dilakukan selama kepemimpinannya, diganjar penghargaan internasional dan nasional. Karena itulah, namanya sering masuk dalam bursa Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

 

Sementara, pilkada Jawa Timur dijadwalkan pada 27 Juni 2018 serentak dengan 171 daerah lain di Indonesia. (KONTRIBUTOR BANYUWANGI/FIRMAN ARIF)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com