0
Kilas

Pemuka Lintas Agama Bersilaturahim dengan Bupati Anas

Kompas.com - 30/06/2017, 09:43 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri tak hanya menjadi kebahagiaan bagi umat Islam. Para pemuka agama turut mengucapkan selamat hari raya untuk umat Islam di Banyuwangi.

Para pemuka lintas agama itu mengunjungi kediaman Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pondok Pesantren Mabadi'ul Ihsan, Karangdoro, Tegalsari, Banyuwangi. Selain itu, mereka bersilaturahim bersama warga Banyuwangi yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi. Rangkaian acara yang digelar selama Lebaran itu diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

"Kami mengucapkan selamat Lebaran kepada seluruh umat Islam, khususnya di Banyuwangi," ujar Romo Yoseph Utus O. Carm yang berasal dari Gereja Katolik Curahjati, Purwoharjo tersebut, Kamis (29/6/2017).

Romo Yoseph Utus mengatakan, selama ini di Banyuwangi sudah tercipta kerukunan umat beragama. Kebijakan Bupati Banyuwangi selalu berupaya menjaga keberagaman dan melibatkan para tokoh lintas agama untuk bekerja sama mengembangkan daerah. Menurut dia, kepemimpinan Bupati Anas berhasil mempererat hubungan dari berbagai umat beragama.

"Pak Anas mampu masuk dan merangkul semua golongan, sehingga bisa tetap harmonis," katanya.

Romo Candra Wijaya Lukito bersama umat Katolik dari Gereja Katholik Genteng berkunjung langsung ke kediaman Bupati Anas untuk mengucapkan selamat. Romo Luki, panggilan akrab Candra Wijaya Lukito, mengakui hal tersebut sebagai upaya untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.

"Selain untuk bersilaturahim, kami juga memperkenalkan beberapa romo yang baru. Kalau sudah saling kenal, maka akan semakin mudah dalam menjaga kerukunan antar umat beragama," tutur Romo Luki.

Melalui forum tiga pilar dan forum kerukunan umat beragama, para pemuka agama diajak berkumpul dan membincangkan berbagai persoalan Banyuwangi untuk dipecahkan bersama.

"Lewat forum-forum tersebut, kita dapat membuka ruang komunikasi yang intens, tidak hanya antara Pemerintah dengan tokoh agama, tapi juga antar umat beragama itu sendiri. Mereka bisa bertemu dan berdialog sehingga tetap terjaga kerukunan dan keharmonisannya," ungkap Anas.

Dia mengatakan kerukunan merupakan modal awal pembangunan. Kalau tidak rukun, masyarakat tidak bisa bergerak maju.

"Jangan sampai masyarakat terbelah, kuncinya harus saling menghargai," imbuh bupati berusia 43 tahun itu.

Berkat kerukunan antarumat beragama tersebut, tahun ini Kementerian Agama RI memberikan pengharagaan Harmony Award kepada Banyuwangi sebagai salah satu daerah yang berhasil membina kerukunan antar umat beragama. Banyuwangi juga dimasukkan dalam jaringan Kota Welas dunia dari lembaga kerukunan umat yang didirikan oleh Karen Amstrong. (KONTRIBUTOR BANYUWANGI/ FIRMAN ARIF)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com