SEMARANG, KOMPAS.com – Untuk menarik wisatawan tinggal lebih lama di Kota Semarang, sejumlah rumah penginapan atau homestay bertaraf internasional akan dibangun di desa-desa wisata di Kota Semarang. Rencananya, pada tahap awal dibangun 200 homestay di desa wisata di Kelurahan Kandri, Kota Semarang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pembangunan homestay merupakan tindak lanjut atas penandatanganan nota kesepahaman dengan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN). Tindak lanjut atas nota kesepahaman itu kedua belah pihak mengupakan pengembangan Desa wisata Kandri.
“Kami akan membangun 200 homestay dengan 355 kamar di Kelurahan Kandri. Berbagai infrastruktur pendukung desa wisata bertaraf internasional seperti akses jalan menuju lokasi, sanitasi air bersih, dan gedung pertunjukan kesenian juga akan dibangun,” kata Hendrar, Senin (17/7/2017).
Desa wisata sendiri menjadi tren dunia pariwisata belakangan ini. Kelurahan Kandri bersama kelurahan lain di Kota Semarang telah ditetapkan menjadi desa wisata. Kandri menjadi desa wisata karena memiliki karakteristik khusus untuk menjadi destinasi wisata dalam negeri bahkan mancanegara.
Kandri rutin menggelar aktivitas budaya lokal untuk menarik wisatawan datang. Kawasan itu dikenal karena mempunyai karakteristik keaslian budaya, berhawa sejuk, serta menjadi kawasan agraris. Selain itu, makanan khas serta alam dan lingkungan di desa itu masih asli dan terjaga.
Sejumlah wisatawan asing pada awal 2017 mampir untuk melihat keindahan Kandri. Enam remaja berkewarganegara asing datang untuk melihat dan mencoba memanen padi yang menguning di hamparan desa wisata itu.
Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan budaya yang rutin digelar seperti Kandri Night Festival, Larung Sesaji, serta sejumlah pesta budaya lainnya.
Pemerintah Kota Semarang pun bakal melengkapi fasilitas pendukung lain. Transportasi menuju desa wisata bakal diperbaiki agar lebih nyaman. Nantinya, akan dibangun 16 shelter bus rapid transit untuk melayani wisatawan.
"Kami akan membangun 16 shelter Kelurahan Kandri dengan 10 armada shuttle bus. Nanti kami juga lakukan rehabilitasi Terminal Bus Gunungpati,” katanya.
Jalur pedestrian di wilayah itu akan ditata agar nyaman dilalui pejalan kaki. “Bagi wisatawan yang ingin berjalan kaki di Desa Wisata Kandri, kami membangun jalur pedestrian yang menarik," tambah pria yang pernah menyabet sebagai Walikota Terbaik dalam ajang Internasional, Socrates Award di Italia tahun 2014 ini.
Sementara itu, perwakilan dari KSBN Hendardji Supandji berjanji akan mendatangkan wisatawan lebih banyak ke Kandri. Pihaknya akan mengirim 500 hingga 1000 wisatawan asing ke Desa Wisata Kandri.
“Tapi itu kelihatannya belum memenuhi syarat. Oleh sebab itu, kami bekerjasama melakukan konsepsi standar desa wisata bertaraf internasional," ujarnya. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)