Advertorial

Gigi Anda Sering Ngilu Ketika Makan Dingin? Itu Tanda-tanda Gigi Sensitif

Kompas.com - 28/07/2017, 08:00 WIB

Untuk Anda yang pernah merasakan sakit gigi, pastinya sudah mengerti bahwa masalah tersebut bisa sangat mengganggu. Pada gigi memang terdapat jaringan syaraf. Oleh karena itu, hal pertama yang akan terasa ketika ada masalah pada gigi Anda adalah rasa ngilu.

Rasa ngilu ini tentu saja sangat mengganggu aktivitas. Dalam kondisi ekstrem bahkan bisa membuat Anda tidak dapat beraktivitas sama sekali.

Masalah pada gigi banyak penyebabnya. Namun bagi sebagian orang, kondisi ini sering kali dikonotasikan dengan kebiasaan tidak menyikat gigi secara teratur. Padahal tidak selalu begitu. Ada kondisi-kondisi lain, seperti salah satunya gigi sensitif.

Gigi sensitif atau dentin hypersensitivity dipicu oleh email gigi yang menipis dan turunnya gusi sehingga akar gigi atau dentin terekspos. Dentin ini memiliki saluran-saluran yang sangat kecil yang langsung berhubungan dengan saraf gigi.

Kondisi ini menimbulkan gejala gigi terasa ngilu terhadap rangsangan tertentu seperti ketika terkena udara, makanan manis atau asam.

Dari penelitian Ipsos yang dilakukan pada tahun 2011 lalu menemukan bahwa 45 persen orang Indonesia menderita gigi sensitif dan merasakan gigi ngilu pada saat mengonsumsi makanan panas, dingin, manis. Namun 52 persen di antaranya tidak menyadari bahwa gigi mereka sensitif dan tidak pernah konsultasi ke dokter gigi.

Memang rasa ngilu yang dirasakan oleh penderita gigi sensitif biasanya tajam, namun keluhannya memang biasanya tidak berlangsung lama seperti kasus sakit gigi lainnya yang bisa sampai berhari-hari. Walaupun demikian, karena rasa sakitnya dipicu ketika mengonsumsi makanan yang sering dikonsumsi, ini tentunya akan sangat mengganggu.

- -

Tangani dengan cara khusus

Penyebabnya dari menipisnya email gigi dan turunnya gusi sehingga akar gigi terekspos bermacam-macam. Mulai dari kebiasaan menyikat gigi yang salah, sampai penggunaan bahan bersifat asam yang sering digunakan untuk memutihkan gigi.

Oleh sebab itu, langkah untuk menangani masalah gigi sensitif dimulai dari menghilangkan penyebabnya. Seperti menghindari sikat gigi dengan kasar, menggunakan sikat gigi berbulu lembut, dan menyikat gigi 2 kali sehari sesuai rekomendasi dokter gigi.

Setelah penyebabnya dihilangkan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melapisi akar gigi dengan formula kalsium. Formula kalsium ini fungsinya adalah menggantikan email gigi yang telah hilang.

Lapisan formula kalsium ini bisa didapatkan dari Sensodyne Repair & Protect, pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Pada pasta gigi khusus ini selain dapat meringankan rasa ngilu pada gigi juga dilengkapi dengan teknologi Novamin yang merupakan formula untuk melindungi gigi dengan lapisan lebih kuat.

Ingin konsultasi masalah gigi Anda? Anda bisa datang ke acara peluncuran Sensodyne Repair & Protection di mal Gandaria City, Jakarta, dari tanggal 28 sampai 30 Juli 2017. Selain akan ada berbagai aktivitas menarik, di sana Anda juga dapat konsultasi gratis dengan dokter gigi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau