Advertorial

Kisah Sukses Pria Asal India yang Sukses di Indonesia (bagian 1)

Kompas.com - 31/07/2017, 17:30 WIB

Nama Sri Prakash Lohia, mungkin masih terdengar asing di telinga. Namun ternyata, pria asal India yang kini menjadi warga negara Indonesia ini merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia.

Dalam Bloomberg BilionaireIndex, pria ini masuk sebagai 500 orang terkaya 2017. Dalam daftar tersebut, posisi Prakash ada di nomor 303.

Di daftar khusus Indonesia, posisi Prakash setelah Budi dan Michael Hartono (pemilik grup Djarum), Tan Siok Tjien (pemilik Gudang Garam), dan Eka Widjaja (grup Sinarmas). Bloomberg mencatat, di tengah tahun pertama tahun ini, harta Prakash mencapai 5,43 miliar dollar AS atau senilai Rp 72,76 triliun.

Pria kelahiran Kalkuta, India, 11 Agustus 1952 itu mendapat kekayaannya dari berjualan kain. Awalnya, pada tahun 1973, Prakash dan ayahnya, Mohan Lal Lohia, pindah ke Indonesia. Selang tiga tahun, ia mendirikan pabrik benang Indorama Synthetics di Purwakarta. Prakash menggelontorkan 10 juta dollar AS sebagai modal awal.

Saat ini, Indorama sudah memiliki setidaknya 2.000 karyawan. Pada 1992, ia melakukan diversifikasi. Ia merambah bisnis polyethyle yang merupakan bahan baku botol plastik seperti Coca-Cola, Pepsi dan Aqua.

Prakash juga mendirikan Indorama Ventures. Saat ini, usahanya mencakup Indorama Shebin, Indorama IPLIK dan ISIN Lanka dengan produk memproduksi polyster, PETresin, polythyle, polypropylene hingga kain sarung tangan medis.

Pada 1995, Indorama masuk ke bisnis real estate. Saat ini, bisnis Indorama sudah tersebar di 25 negara, termasuk di Asia Afrika dengan total karyawan mencapai 25 ribu orang. Saat ini, Prakash hanya mengamati bisnisnya dari Singapura.

Ia banyak memberi pengelolaan perusahaannya pada anak dan adik-adiknya. Meski kampung halamannya ada di India, Prakash tak kembali mengajukan diri menjadi warga negara India. Sejak 1983, Prakash sudah mengantongi paspor Indonesia dan tak mengubahnya. (Adv)

Sumber : smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau