Advertorial

Resmi Jadi Ormas, “Bang Japar” Inisiasi Kampung Antinarkoba

Kompas.com - 15/08/2017, 09:26 WIB

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) bernama Kebangkitan Jawara dan Pengacara atau disingkat Bang Japar. Ya, ormas yang muncul untuk kali pertama pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua ini memulai perjalanannya sebagai kelompok relawan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Setelah resmi berbadan hukum, Bang Japar mulai meluncurkan berbagai program untuk mendukung dan mewujudkan realisasi janji kerja Anies-Sandi. Dua di antaranya adalah dengan menginisiasi Kampung Antinarkoba dan menyediakan layanan ambulans gratis untuk warga kampung yang ada di Jakarta.

Ketua Umum Bang Japar Fahira Idris mengungkapkan, nilai-nilai yang diusung Bang Japar senada dengan nilai-nilai yang dibawa pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Bang Japar, lanjut Fahira, juga mengidamkan sebuah kota yang dibangun melalui dialog, partisipatif, dan kolaboratif dengan warganya, bukan dengan traktor atau makian.

“Sebuah kepimimpinan yang hadir untuk membela kaum dhuafa, membela warga Jakarta yang selama ini terpinggirkan dan tersingkir. Sebuah kepemimpinan yang menghadirkan kedamaian dan keadilan,” tutur Fahira saat acara Apel Akbar Pelantikan Ormas dan LBH Bang Japar, di Kalibata, Jakarta, Minggu (13/8/2017) lalu.

Selain dihadiri 2.500 undangan yang tediri dari pengurus Bang Japar dari lima wilayah kota administrasi di Jakarta, acara juga dimeriahkan oleh kedatangan pasangan calon terpilih Anies-Sandiaga. Dalam kesempatan itu, Fahira tidak lupa untuk menerangkan program andalan Bang Japar secara langsung.

“Peluncuran ambulans gratis dan mencegah masuknya narkoba dengan mendirikan kampung anti narkoba adalah salah satu program Bang Japar untuk mendukung Anies-Sandi merealisasikan janjinya memajukan dan membahagiakan warga Jakarta,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Senator DPD RI DKI Jakarta itu.

Menurut Fahira, kompleksitas masalah Jakarta hanya bisa diselesaikan jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi ruang kepada warganya untuk berpartisipasi dan berkolaborasi. Demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga Jakarta, Bang Japar akan berperan sebagai penyangga dan katalis masyarakat di bidang hukum, keamanan, dan pelestarian budaya lokal.

Salah satu aksi nyatanya adalah membantu aparat untuk mengamankan Jakarta dari sejumlah penyakit masyarakat. Adapun penyakit masyarakat yang dimaksud meliputi narkoba, miras, judi, prostitusi, tawuran, dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Fahira menegaskan bahwa mencegah masuknya narkoba ke kampung-kampung akan menjadi salah satu prioritas Bang Japar. Menurutnya, Jakarta memiliki kantong-kantong yang rawan dijadikan tempat peredaran narkoba yang melibatkan beberapa pihak sekaligus, yaitu bandar, pengedar, dan pemakai.

“Selama narkoba masih marak, warga Jakarta tidak akan pernah bahagia. Mereka ini seperti perusahaan. Ada ‘direkturnya’, ada ‘komisarisnya’, ada ‘investor’, ada ‘agen’, sampai ke distributor atau pengedar. Mata rantai ini harus kita putus dan masyarakat harus diberi ruang dan dilindungi untuk berperan memberantas narkoba,” kata Fahira.

Kemudian Wakil Ketua Komite III DPD itu melanjutkan, “Bang Japar siap ambil peran itu, karena semasif apapun aparat menangkapi bandar narkoba, peredaran narkoba akan tetap ada jika masyarakat tidak ikut bergerak. Selain itu, kita juga akan fokus mengadvokasi perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan”.

Selain melantik para pengurus ormas dan LBH Bang Japar, Fahira menggunakan momen istimewa tersebut untuk memberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat serta memberikan akte pendirian kepada sejumlah perguruan silat di Jakarta.

Fahira juga menyatakan bahwa Bang Japar secara resmi membuka pendaftaran anggota baru. Pendaftaran ini terbuka untuk umum bagi warga Jakarta yang aktif di perguruan silat, punya latar belakang hukum, atau merupakan pegiat UMKM. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com