Kilas

Purwakarta Larang Antrian Penerima Kurban

Kompas.com - 30/08/2017, 12:58 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS. com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengeluarkan surat edaran terkait pembagian daging kurban pada hari raya Idul Adha yang akan jatuh pada Jum’at (1/9/2017). Pemerintah Purwakarta melarang para mustahiq atau penerima daging kurban untuk tidak mengantri di tempat-tempat penyembelihan hewan kurban.

Antrian penerima hewan kurban di hari raya Idul Adha kerap mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Berdasarkan fenomena yang pernah terjadi, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengeluarkan surat edaran tersebut.

“Kami keluarkan surat edaran agar panitia kurban tidak mengumpulkan mustahiq di tempat pemotongan hewan. Daging kurban yang sudah dikemas dalam plastik harus diantarkan oleh mereka secara door to door,”  kata Dedi Mulyadi, Rabu (30/8/2017).

Menurut Dedi, mustahiq mestinya menerima penghormatan dari ummat karena berkat eksistensi merekalah kaum berpunya dapat memperoleh ladang ibadah, yakni memberi daging kurban. Oleh karena itu, para mustahiq tersebut mesti dilayani dengan baik.

“Kita harus memberikan rasa hormat kepada para mustahiq. Jangan pernah mereka terlihat repot dengan cara antri, apalagi sampai berdesakan. Ini harus diterapkan di seluruh Kabupaten Purwakarta,” katanya.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat sidak pedagang hewan kurban, Senin (28/8/2017).Kompas.com/ Irwan Nugraha Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat sidak pedagang hewan kurban, Senin (28/8/2017).

Tradisi yang selama ini berlangsung di masyarakat Jawa Barat adalah mengantarkan makanan tanda syukur ke para tetangga atau kerabat dalam acara syukuran. Metode itu juga bisa diterapkan dalam membagikan daging kurban.

“Sejak awal menjabat kan sudah seperti ini, tidak ada antri. Karena apa? Ini tradisi orang Jawa Barat, kalau sedang syukuran pasti makanannya diantar ke rumah tetangga,” ujarnya.

Sosialisasi kebijakan itu dipublikasikan melalui surat resmi dan media sosial baik, berupa kanal Facebook, Twitter, Instagram. Pesan berantai juga disebarkan ke masyarakat melalui layanan Whatsapp.

Paket lengkap

Selain daging hewan qurban, masyarakat akan diberikan beras dan minyak goreng.

Pemerintah Kabupaten Purwakarta telah memerintahkan seluruh kepala desa sampai ke tingkat pengurus Rukun Tetangga (RT) untuk membagikan beras stok di pemerintahan desa.

"Saya berharap stok daging kurban dan minyak goreng yang diterima warganya nanti bisa dikonsumsi untuk beberapa hari ke depan. Saya sudah perintahkan ke para kepala desa untuk melaksanakan imbauan ini saat waktunya nanti," ujarnya.

Dedi pun mengimbau warga dan panitia qurban di kawasan perumahan mewah untuk memberikan hewan kurbannya disembelih di kawasan pemukiman miskin.

Petugas dari TPID DIY memantau stok hewan kurban di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul Senin (21/8/2017).KOMPAS.com/Markus Yuwono Petugas dari TPID DIY memantau stok hewan kurban di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul Senin (21/8/2017).

Biasanya, dia melanjutkan, panitia kurban di kawasan mewah selalu kebingungan untuk membagikan daging kurban tersebut.

"Biasanya kalau di perumahan elit, daging kurban suka bingung mau dibagikan kemana. Saya minta dibagikan ke kawasan perkampungan yang warganya kekurangan protein atau kurang mampu," katanya.

Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau