Sorot

Kota Baru Meikarta Berupaya Tekan Dampak Pemanasan Global

Kompas.com - 10/09/2017, 16:40 WIB

KompasProperti - Pemanasan global merupakan persoalan lingkungan yang dihadapi seluruh umat manusia. Pemanasan global menyebabkan siklus pergantian musim  menjadi sulit diprediksi.

Fakta nyata dari pemanasan global ini ditandai dengan musim kemarau yang menyebabkan kekeringan dan curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir.

Daerah resapan air seharusnya menjadi zona hijau kini berubah fungsi menjadi kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan, dan pemukiman.

Baca juga: Istri Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur Nangis Lihat ATM "Saldo Anda Nol"

Jumlah luas perubahan lahan resapan menjadi terbangun menyebabkan pemanasan kota secara terpusat yang disebut Urban Heat Island.

Baca: Apartemen Murah di Cikarang yang Hijau dan Strategis

Pemanasan terpusat ini meningkatkan suhu panas dalam kota. Akibatnya, penggunaan air conditioner meningkat pesat.

Baca juga: Usia Pensiun Pekerja Naik Jadi 59 Tahun per Januari 2025, Ini Dasar dan Keuntungannya

Gerakan memelihara dan menjaga lingkungan alam perlu dilakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global.

Penghijauan lahan perkotaan adalah aksi nyata menyelamatkan kondisi lingkungan yang terus memburuk. Melalui penghijauan, masalah lingkungan seperti banjir, kesulitan air bersih, dan polusi udara.

Kawasan Central Park di Meikarta, Cikarang Kawasan Central Park di Meikarta, Cikarang

Berbagai konsep pemeliharaan lingkungan dibentuk oleh organisasi internasional dan juga komunitas di dalam negeri. Aksi nyata penghijauan lingkungan juga dilakukan Lippo Group dalam membangun kota baru Meikarta di Cikarang, Jawa Barat.

Baca juga: Depresi dan Isolasi, Kakak Beradik Lulusan Sarjana Ditemukan Meninggal di Kediri

CEO Lippo Group James Riady mengatakan, salah tujuan pembangunan Meikarta adalah untuk mengurangi kebutuhan hunian masyarakat.

"Di Indonesia ini ada 8 juta orang yang punya pekerjaan, punya gaji, tapi tidak punya rumah," katanya usai peluncuran Meikarta di Lippo Cikarang, Kamis (17/8/2017).

Lippo menyediakan lahan seluas 100 hektar untuk dijadikan ruang terbuka hijau yang dinamai Central Park. Di kawasan ini, ada danau seluas 25 hektar yang dapat menampung 300 ribu meter kubik air.

Penanaman pohon keras berdiameter lebih dari 50 sentimeter juga dilakukan. Di antara ratusan pohon, terdapat pohon Bodhi. Pohon bernama latin Ficus religiosa ini masih satu keluarga dengan pohon Beringin atau Ficus benjamina.

Lippo Group membangun kota baru Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kawasan hunian dan area komersial itu dilengkapi dengan Central Park. Ruang terbuka hijau yang dibangun di lahan seluas 100 hektar itu bakal menjadi sarana rekreasi, olahraga, dan pendidikan.KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Lippo Group membangun kota baru Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kawasan hunian dan area komersial itu dilengkapi dengan Central Park. Ruang terbuka hijau yang dibangun di lahan seluas 100 hektar itu bakal menjadi sarana rekreasi, olahraga, dan pendidikan.

Pohon ini memiliki batang yang besar, akar yang kuat, dan daun yang rimbun. Bagi umat Buddha, pohon ini dipandang suci karena menjadi tempat meditasi Sidharta Gautama hingga memperoleh pencerahan sekitar 2500 tahun yang lalu.

Penanaman pohon langka ini menjadi upaya penghijauan lingkungan sekaligus sarana edukasi bagi anak-anak yang tinggal di kota baru Meikarta.

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau