KOMPAS.com - Prospek bisnis MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) sangat menjanjikan. Kementerian Pariwisata memilih lima kota besar di Indonesia sebagai pusat bisnis MICE, yakni Medan, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Bali.
Berkembangnya bisnis MICE juga menggairahkan ekonomi sejumlah daerah. Investor lokal maupun asing pun mengucurkan dana untuk membangun infrastruktur penunjang MICE.
Bahkan, investasi hotel yang lengkap dengan ruang pertemuan yang representatif untuk kegiatan MICE sudah masuk ke tingkat kabupaten.
MICE masih menjadi bisnis yang prospektif hingga beberapa tahun mendatang. Gedung yang dinilai memadai untuk kegiatan MICE di Bali di antaranya adalah Bali Nusa Dua Convention Center, sementara di Yogyakarta ada Hotel Tentrem Cenvention Center dan Santika.
Baca: Cikarang Segera Punya International Convention Center
Pemerintah memang menempatkan MICE sebagai produk unggulan pariwisata nasional sebagai daya tarik wisatawan mancanegara. Bahkan pemerintah menargetkan pendapatan dari MICE meningkat hingga 10 persen atau sebesar 2,5 miliar dollar AS pada 2019.
Pelaku bisnis pariwisata, asosiasi pariwisata (ASITA, PHRI, INCCA, ASPERAPI) , perguruan tinggi, JCC, ICE BSD, JIExpo dan pemerintah bekerja sama menggelar berbagai kegiatan MICE.
Lippo Group juga akan membangun International Exhibition and Convention Center dengan kapasitas 200 ribu orang di kota baru Meikarta, Cikarang. Dengan adanya lahan luas yang disertai dukungan fasilitas memadai, pastinya daerah tersebut akan menjadi daya tarik bagi pebisnis.
Bukan hanya gedung yang megah dan luas, tapi akses untuk menuju ke tempat tersebut juga mudah.
Lippo memilih Cikarang sebagai kawasan kota mandiri Meikarta karena sejumlah proyek infrastruktur pemerintah bakal memudahkan akses, seperti Bandara Internasional Kertajati yang ditargetkan rampung pada Februari 2018.
Bandara internasional itu, para penghuni di Cikarang bisa langsung melakukan penerbangan ke berbagai daerah di dalam negeri maupun luar negeri.
Proyek berikutnya yang disiapkan pemerintah adalah kereta cepat Jakarta-Bandung. Letak Meikarta yang berada di antara Jakarta dan Bandung sangat strategis. Sebab, penghuni Meikarta hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai ke Bandung atau ke Jakarta.
Ada pula light rapid transit (LRT) Jabodebek. Kereta ringan ini juga menjadi angkutan yang bisa mempermudah orang untuk datang ke Meikarta.
Ada pula transportasi automated people mover atau monorail yang dikembangkan oleh JICA. Monorail ini akan melintas di tengah Meikarta dan menjadi penyambung semua daerah industri di sini.
Untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai pembangunan proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek II dalam waktu dekat.
Menyelenggarakan kegiatan MICE di Cikarang yang strategis pun semakin prospektif dengan adanya kota baru Meikarta.