Kilas

Rumah Duta Revolusi Mental Diresmikan di Kota Semarang

Kompas.com - 15/09/2017, 17:54 WIB


KOMPAS.com - Masih tingginya angka kasus perundungan dan kekerasan khususnya terhadap anak-anak dan perempuan mengundang keprihatinan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Untuk menekan potensi perundungan dan kekerasan terhadap anak dan perempuan, Hendrar Prihadi meresmikan Rumah Duta Revoluasi Mental (RDRM) yang terletak di Jalan Simongan Raya 49, Semarang, Jumat (15/9/2017).

Keberadaan rumah itu merupakan wujud program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial, kualitas pendidikan, serta pemberdayaan perempuan dalam bidang kesehatan mental dan psikososial.

Program itu dijalankan menggunakan sistem informasi teknologi maupun bertatap muka secara langsung.

Baca: IJuz Melon Semarang Masuk Top 40 Inovasi Pelayanan Publik

Rumah Duta Revolusi Mental merupakan hasil kerja sama Pusat Pelayanan Terpadu Seruni, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan tim penggerak PKK.

“Saya tidak menutup mata di Kota Semarang kekerasan terhadap anak maupun perempuan masih ada. Hal ini dikarenakan masyarakat masih menilai seseorang hanya dari segi fisiknya saja. Bahkan, data yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan menunjukkan 84 persen anak SD sampai SMA pernah mengalami bullying,” katanya.

Hendrar berharap, Rumah Duta Revolusi Mental menjadi upaya awal Pemerintah Kota Semarang mengurangi angka kejadian kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan.

Pemerintah Kota Semarang menyediakan fasilitas pendukung yang nyaman dan lengkap di RDRM, seperti ruang konseling psikologi, ruang konseling anak, ruang konseling hukum, ruang IT, ruang rapat, dapur, serta halaman yang cukup luas.

Selain itu, rumah tersebut menyediakan dua konselor psikolog dengan tiga tenaga pembantu, serta satu konselor hukum dengan satu tenaga pembantu.

Baca juga: Tiga Kelurahan Semarang Berlaga dalam Lomba Posyandu Tingkat Provinsi

Program-program yang bisa diakses masyarakat secara gratis di RDRM yaitu Restoratif Justice Program, Moral and Character Education Program, Public Mental Health Program, Community Development Program, Action Research, serta Human Resource Development Program.

Guna memperkuat RDRM, Hendrar Prihadi juga meluncurkan Program Geper Septi (Gerakan Bersama Sekolah Semarang Peduli dan Tanggap Bullying), yang telah diiniasi pada 17 Februari 2016 lalu, saat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang dilantik.

Geber Septi merupakan layanan konsultasi pencegahan serta penanganan kasus perundungan berbasis teknologi. Layanan publik itu dapat diakses melalui alamat website gebersepti.SemarangKota.go.id.

Dalam website tersebut, baik orangtua, siswa, bahkan guru dapat berkonsultasi secara online terkait permasalahan yang dihadapi. Konsultasi tanpa dikenai biaya dan identitasnya dilindungi.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, Jumat (15/9/2017) Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, Jumat (15/9/2017)

Hendrar berharap, RDRM dan Gebersepti dapat memutus mata rantai perundungan di lingkungan sekolah dan tindak kekerasan lainnya, baik kekerasan fisik maupun mental terhadap anak dan perempuan di Kota Semarang.

Pada kesempatan itu, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty menyerahkan penghargaan Manggala Karya Kencana kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Ia dinilai memiliki dedikasi dalam mengendalikan jumlah penduduk.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com