kabar ketenagakerjaan

Menaker dan Menkeu Kompak Dukung Pelatihan Vokasi Sebagai Prioritas Program

Kompas.com - 16/09/2017, 19:26 WIB

SINGAPURA - Komitmen Presiden Joko Widodo yang menjadikan percepatan pembangunan  Sumber Daya Manudia (SDM) sebagai salah satu program prioritas 2018, segera ditindaklanjuti oleh kerja  Kementrian Ketenagakerjaan dan Kementrian Keuangan.

Kemarin, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan kunjungan kerja bersama ke Institute of Technical Education (ITE). Kunjungan dimaksudkan untuk mempelajari keberhasilan Singapura dalam menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan vokasi.

"Kita berdua berkomitmen untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan vokasi yang menjadi program prioritas pemerintah sesuai arahan Presiden Jokowi,” kata Menaker Hanif saat melakukan peninjauan workshop ITE di Singapura pada Jumat kemarin.

Dalam kunjungannya, kedua menteri melakukan peninjauan ke pusat pelatihan maritim,  workshop aerospace bidang penerbangan serta mengunjungi workshop teknik dan manufaktur yang berada di kampus ITE Singapura.

Saat ini, lanjut Menaker, pemerintah terus berupaya meningkatkan kwalitas pelatihan vokasi Terutama pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK). Pelatihan di BLK dilakukan secara massif, fokus dan terarah. Pemerintah juga melibatkan pelaku industri dalam menyusun konsep kurikulum dan instruktur. Hal ini dilakukan agar  apa yang diajarkan pada pelatihan vokasi  nyambung dengan kebutuhan pasar kerja.

Perbaikan fasilitas  dan sarana serta prasarana pendukung pelatihan vokasi  terus dilakukan. Kemnaker juga berharap adanya dukungan anggaran yang cukup untuk pengembangan pelatihan vokasi menjadi lebih baik. Disinilah pentingnya peran dari Menteri Keuangan.

Selain melalui BLK, pemerintah juga mendorong optimalisasi pelatihan vokasi uga dilakuka  di Lembaga Pelatihan Kerja  Swasta, Training Center Industri serta lembaga pelatihan yang ada di sekumlah Kementerian atau Lembaga.

Menaker menambahkan, tiap tahun  pemerintah  dihadapkan pada  dua juta angkatan kerja baru. Sayangnya,  mereka angkatan kerja baru ini tidak bisa langsung masuk pasar kerja, karena kompetensi mereka masih rendah.

Pelatihan vokasi diharapkan menjasi cara untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com