Sorot

Melirik Potensi Bisnis Laundry di Apartemen

Kompas.com - 18/09/2017, 18:58 WIB


KompasProperti
- Keluarga-keluarga di kota-kota besar semakin sulit untuk mendapatkan tenaga asisten rumah tangga. Kondisi ini membuka peluang untuk bisnis laundry berkembang pesat. 

Pekerjaan dan rutinitas keluarga muda, mahasiswa, maupun pekerja lajang amat menyita waktu. Sehingga, mereka tak sempat mengurus pakaian kotor. Padahal, pakaian bersih penting untuk mendukung aktivitas harian.

Penghuni apartemen kelas menengah merupakan pasar potensial bagi bisnis laundry komersial. Baik laundry kiloan maupun laundry koin bisa dikembangkan di kawasan hunian vertikal.

Sebelum memilih bisnis yang akan dilakoni sebaiknya Anda melakukan riset kecil-kecilan. Langkah pertama, mencari tahu profil umum penghuni apartemen. Cara termudah adalah dengan melihat harga unit apartemen.

Baca: Harga Bersahabat, Peminat Meikarta Membludak

Kemudian, Anda perlu mencari tahu bisnis yang telah berjalan di apartemen itu. Dengan demikian, gambaran besar tentang keinginan dan kebutuhan para penghuni apartemen bisa diperoleh.

Bila apartemen baru akan dibangun, sebaiknya Anda mencari tahu situasi apartemen dari para sales atau calon penghuni secara langsung.            

Kompetisi bisnis di apartemen cenderung lebih kecil dibandingkan Anda membuka usaha di pusat perbelanjaan. Namun, bisnis laundry Anda tetap harus memiliki nilai lebih agar laku keras. Misalnya, adanya layanan antar-jemput pakaian.

Selain itu, harga yang ditawarkan mesti bersaing. Bila Anda menawarkan harga lebih tinggi, konsumen tentu akan berpaling ke laundry lainnya.

Baca juga: Kemudahan Hidup di Kota Baru Meikarta

Untuk menggaet pelanggan, pebisnis tetap harus mempromosikan jasa laundry di saat awal beroperasi. Promosi bisa dilakukan dengan menyebarkan brosur, memasang pengumuman di media penghuni, atau memberi diskon untuk layanan tertentu.

Bagi penghuni Meikarta di Cikarang, peluang untuk usaha laundry terbuka luas. Pasalnya, apartemen dengan total 200 ribu unit ini akan dihuni oleh ribuan orang.

Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Foto udara proyek kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Pada tahap pertama, akan dibangun 200 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.

Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, pekerja asing maupun lokal dari sejumlah kawasan industri Cikarang ditargetkan menghuni apartemen tersebut. Lippo Group menawarkan Meikarta dengan harga mulai dari Rp 127 juta per unit.

Baca: Meikarta Kota Baru Bagi Para Pekerja

Jumlah pakaian yang dicuci bisa mencapai ratusan kilogram setiap harinya. Penghasilan dari jasa laundry ini sangat menjanjikan bila dikelola dengan baik.

Bila berniat membuka gerai di Meikarta, Anda perlu segera bersiap. Cukup sediakan mesin cuci, mesin pengering, setrika, dan biaya operasional bisnis. Hal terpenting, jangan lupa untuk menyewa kios di apartemen Meikarta.


Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau