Sorot

Kota Mandiri Meikarta Dukung Perkembangan Industri di Cikarang

Kompas.com - 23/09/2017, 17:11 WIB


KompasProperti - Industrialisasi di kawasan Bekasi berkembang dengan cepat. Investasi asing membanjiri kawasan itu dan menyerap banyak tenaga kerja.

Sebagai investor Meikarta, Lippo Group tak segan menanamkan ratusan triliun rupiah untuk memenuhi kebutuhan kawasan yang sedang berkembang ini.

Tentu saja ada optimisme di balik investasi spektakuler tersebut. Bagaimana tidak, setelah Bekasi, Karawang juga mulai diandalkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan industri andalan nasional.

Kini, pemerintah menggelontorkan ratusan triliun rupiah untuk membangun pelabuhan, bandara internasional, dan jalan tol baru. Salah satu tujuannya adalah membuat poros Bekasi-Karawang sebagai basis perindustrian nasional.   

Baca: Untung Rugi Pembangunan Kota Baru Meikarta bagi Jawa Barat

Sejauh ini, proyek pemukiman paling spektakuler dan menjadi magnet terbesar bagi pencari tempat tinggal baru adalah Meikarta. Tak hanya karena investasi yang sangat besar, Meikarta sukses karena menawarkan konsep yang benar-benar baru dan sesuai dengan selera publik.

Inilah mengapa Meikarta tak hanya dirancang sebagai pemukiman nyaman dan aman,  namun juga sebuah pusat ekonomi yang bisa dijadikan sumber nafkah oleh penghuninya. Lihat saja, disana ada pusat perdagangan dan keuangan. Mereka yang tak berminat untuk bekerja di luar Meikarta bisa memanfaatkan kedua pusat tersebut.  

Soal kemacetan tak perlu dikhawatirkan karena lalu lintas internal Meikarta menggunakan grid system yang telah terbukti mampu mengurai kemacetan di New York. Kedua pusat ekonomi tersebut juga bisa dicapai dengan berjalan kaki dari semua tower dalam hitungan menit.

Baca juga: Meikarta Antisipasi Kemacetan dengan Grid System

Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, belasan ribu pekerja di kawasan industri Cikarang membutuhkan hunian modern sekaligus strategis. Seperti, ekspatriat Jepang yang memiliki budaya tepat waktu.

Ekspatriat asal Jepang, kata Ketut, terbiasa datang ke tempat kerja lebih awal. Sekira 15 menit sebelum waktu kerja umumnya mereka telah tiba.

Terbatasnya hunian di sekitar kawasan industri Cikarang membuat mereka memilih tinggal jauh dari tempat bekerja. Namun, kemacetan selalu menghambat perjalanan dan berdampak pada penurunan produktivitas pekerja kawasan industri dan efisiensi.

“Idealnya, mereka bekerja dan tinggal di tempat yang lebih dekat. Agar tidak terlambat datang ke tempat kerja dan dapat bekerja secara optimal,” ujarnya di Menara Matahari, pekan lalu.  

Rencana pelebaran jalan di Tol Jakarta Cikampek dalam rangka pembangunan Jakarta-Cikampek II (Elevated).PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek Rencana pelebaran jalan di Tol Jakarta Cikampek dalam rangka pembangunan Jakarta-Cikampek II (Elevated).

Meikarta memang tidak dibangun sebagai sekadar kawasan pemukiman yang megah tapi juga produktif. Hal ini terkait dengan perkembangan zaman di mana masyarakat berkecenderungan untuk berprofesi sebagai entrepreneur.

Untuk itu, Lippo berencana membangun industrial research center yang dapat dimanfaatkan dunia industri maupun masyarakat umum.

Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan berkembang, Meikarta tentu harus melakukan lompatan dalam menyongsong masa depan dengan menyediakan kota modern.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau