Advertorial

Semakin Banyak Pekerjaan Manusia Akan Diambil Alih Robot di Masa Depan

Kompas.com - 26/09/2017, 08:41 WIB

Keberadaan teknologi yang semakin canggih layaknya dua sisi mata uang. Sisi yang satu berhasil memudahkan kehidupan manusia, sisi lainnya mempersempit lapangan kerja manusia.

Contohnya saja seperti saat ini. Mesin-mesin canggih dan roboh sudah dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan baik. Dina Kosasih, Senior Customer Success Manager Kata.ai mengungkap, ke depan banyak pekerjaan manusia yang akan hilang.

Peran manusia digantikan oleh mesin atau robot. Bahkan, menurut sebuah hasil survei di Amerika Serikat (AS), ada 50 persen pekerjaan manusia siap digantikan mesin.

"Industri bukan lagi padat karya tetapi padat teknologi. Di industri perbankan misalnya, posisi customer service bisa digantikan dengan robot yang mengadopsi teknolgi kecerdasan buatan (artificial intelligence). Di bidang manufaktur, fungsi bagian pemeliharaan (maintenance) juga bisa hilang," ungkapnya di Social Media Week 2017.

Ia menambahkan, di masa depan beberapa posisi yang sangat memungkinkan diganti oleh robot yaitu perencanaan anggaran, general affair, dan posisi pengantar pesan atau makanan (delivery service).

Robot yang mengadopsi kecerdasan buatan, kata Dina,  tidak hanya bisa melakukan satu hal saja. Mereka bisa mempelajari hal-hal baru hanya dengan melihat video panduan. "Bahkan, robot juga bisa menggantikan peran koki," tambahnya.

Bagaimana dengan Indonesia? Kebijakan pemerintah yang lebih mendukung pengembangan industri padat karya dan ketergantungan penerimaan pajak memang akan membuat penerapan kecerdasan buatan lebih lambat. Namun, karena lebih efisien dari sisi bisnis, pemilik usaha tentu tidak akan tutup mata akan keberadaan teknologi tersebut.

"Bukan menakuti-nakuti. Sebaiknya mulai mempersiapkan diri dan membuka cara pandang baru. Mulailah dengan menambah pengetahuan dan keterampilan baru," ujar Dina.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau