Kilas

Hendrar Prihadi Sambangi Para Transmigran di Kalimantan Barat

Kompas.com - 27/09/2017, 18:45 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengendarai sepeda motor untuk bertemu dengan warganya yang kini bertransmigrasi ke Kalimantan Barat.

Hendrar mengendarai motor Honda Megapro bernomor polisi KB 4165 ZP untuk menempuh jalan akses di Kabupaten Kayong Utara. Puluhan kilometer dilalui menggunakan sepeda motor hanya untuk bertemu dengan 8 kepala keluarga yang berasal Kota Semarang.

Para transmigran itu sebelumnya mengikuti program transmigrasi. Mereka pindah sejak 2012 ke Kalimantan Barat.

Pemerintah membekali mereka dengan sebuah rumah dan lahan 1 hektar untuk diolah. Berkat keuletan dan keterampilan bercocok tanam, mereka berhasil mengubah lahan kosong menjadi lahan produktif.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berdialog dengan para transmigran di Kalimantan Barat asal Kota Semarang, Rabu (27/9/2017)NAZAR NURDIN/ KOMPAS.com Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berdialog dengan para transmigran di Kalimantan Barat asal Kota Semarang, Rabu (27/9/2017)

Saat ini, lahan itu ditanami aneka macam komoditas pertanian yang mempunyai nilai jual.

Hendrar berkunjung ke Kalimantan Barat untuk menyaksikan secara langsung kondisi para transmigram asal Semarang. Ia berharap, para transmigran yang sukses dapat menginspirasi masyarakat lainnya.

"Saya senang karena ternyata kesempatan transmigrasi yang didapatkan ini digunakan sebaik-baiknya," kata Hendrar, Rabu (27/9/2017).

Kedatangan Wali Kota Semarang ke Kabupaten Mayong Utara juga bertujuan memberikan motivasi kepada keluarga transmigran.

Wali Kota Semarang harus menempuh perjalanan puluhan kilometer mengendarai sepeda motor. Penyebabnya, akses ke lokasi hanya dapat dicapai dengan roda dua. Namun, kesulitan tersebut tak menyurutkan semangat Hendrar untuk bertemu dengan para transmigran.

Sekitar pukul 12.00 WITA, Hendrar tiba di lokasi transmigrasi. Sejumlah transmigran bahkan secara khusus telah menyiapkan sejumlah hidangan untuk disantap bersama.

Sambil lesehan, Wali Kota makan siang sambil berbincang-bincang bersama para transmigran. Bahasa Jawa pun mendominasi perbincangan itu.

"Pripun kabaripun (bagaimana kabarnya) Pak ?” sapa Hendrar pada para transmigran.

Dialog mengalir, bahkan sesekali tawa pecah di sela obrolan mereka. Hendrar maupun transmigran saling berbagi cerita dalam pertemuan itu.

Hendrar mengaku senang melihat para transmigran asal Kota Semarang dapat bahagia di tempat tinggal barunya.

"Banyak kisah inspiratif yang Saya dapatkan dari sedulur-sedulur di sini untuk disebarkan. Sebab, transmigrasi ini bukan hanya tentang meningkatkan kesejahteraan atau pemerataan kepadatan penduduk, tetapi juga tentang perjuangan dan pengorbanan dalam membangun Indonesia," ujarnya.

Para transmigran diminta tidak cepat menyerah dengan keadaan saat ini. Mereka harus kreatif untuk terus berusaha dan memaksimalkan fasilitas yang telah diberikan pemerintah.

Ridwan salah satu transmigran berbagi kisah menjadi transmigran. Saat ini, ia berpenghasilan Rp 10 juta per bulan dengan mengolah lahan.

Lelaki 40 tahun itu merupakan salah satu transmigran yang sukses hingga meraih penghargaan sebagai Transmigran Teladan pada 2016.

Ia menuturkan bagaimana banjir meluluhlantakkan hasil kerjanya. Sehingga, ia sama sekali tak punya penghasilan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkunjung ke Kalimantan Barat untuk bertemu dengan para transmigran asal Kota Semarang, Rabu (27/9/2017)NAZAR NURDIN/ KOMPAS.com Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berkunjung ke Kalimantan Barat untuk bertemu dengan para transmigran asal Kota Semarang, Rabu (27/9/2017)

"Begitu sampai di sini, Saya langsung menangis Pak, banjir selama 3 bulan tidak surut," katanya.

Bermodal tekad yang kuat dan pantang menyerah, lahan akhinya bisa digarap dan mendatangkan penghasilan.

"Tapi alhamdulillah hal itu tidak menyurutkan tekad saya untuk membangun wilayah di sini," tambahnya. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau