SEMARANG, KOMPAS.com – Kota Semarang, Jawa Tengah kembali menyabet penghargaan atas kiprahnya membangun daerah.
Kali ini, prestasi ditorehkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Semarang yang menjadi pihak pendukung bagi Dekranasda Jawa Tengah menyabet predikat Lembaga Pembina Teladan tingkat nasional.
Penghargaan itu diserahkan di sela-sela kegiatan Dekranas Award 2017 dan Pameran Kerajinan Nusantara di Jakarta Convention Center, Rabu (27/9/2017) lalu.
Dekranasda Kota Semarang dinilai berhasil memberi dukungan dan kontribuksi maksimal bagi Dekranasda Jawa Tengah.
Sebelum menyabet gelar itu, Dekranasda Kota Semarang juga menjadi langganan, seperti juara II Karnaval Dekranasda Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015, Juara harapan III IKM Award Dekranasda Provinsi, Juara Favorit Pakaian Khas Daerah Bagi Kepala Daerah dan Istri tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015.
Dekranasda Kota Semarang juga pernah menjadi Juara Favorit Pakaian Khas Daerah Bagi Kepala Daerah dan Istri tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015, dan penghargaan Bhakti Koperasi Usaha Kecil dan Menengah tahun 2015.
Ketua Dekranasda Kota Semarang Tia Hendrar Prihadi mengatakan, Dekranasda Kota Semarang memiliki visi dan misi yang jelas untuk menumbuhkan kemampuan wirausaha bagi masyarakat.
Sejumlah misi yang ritin dilakukan diantaranya, peningkatan kemampuan bisnis pengrajin, menumbuhkan masyarakat cinta dan aktif dalam pengembangan kerajinan, pengembangan usaha dan fasilitasi kerajinan, dan mengembangkan media komunikasi dan sentra kerajinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Misi itu diimplementasikan dalam sejumlah program kerja diantaranya pelatihan batik, pelatihan pembuatan cinderamata, pelatihan produk tekstil, pelatihan sablon, pelatihan pengolahan limbah. Ada juga pelatihan pemanfaatan daur ulang, dan pelatihan usaha lain.
Dalam bidang pengembangan usaha, Dekranasda juga kerap memfasilitasi pihak perbankan, dinas koperasi serta dengan investasi IKM Kriya. Semua pihak kemudian melakukan kerjasama pemasaran Kriya, serta pengembangan pasar domestik dan pasar ekspor.
“Pada intinya, kami melakukan strategi untuk memajukan usaha kecil di Kota Semarang melalui pelatihan, konseling, pemasaran, dan permodalan,” ujar Tia Hendrar Prihadi, Jumat (29/9/2017).
Dalam pemasaran produk baik pameran dalam dan luar negeri, Dekranasda menggandeng Disperindag Kota Semarang dan IFC. Kolaborasi itu terjadi apik dalam peragaan busana Semarang Industry Fashion, Kadin dan IFC di berbagai negara.
“Promosi kemitraan dengan Mall, lalu ada juga pameran-pameran domestik seperti Semarang Fashion Festival, Pameran Incacraf dan seterusnya, termasuk pameran kerajinan nusantara ini,” paparnya.
Pameran kerajinan nusantara sendiri masih berjalan hingga 1 Oktober 2017. Permaran ini merupakan ikon pameran kerajinan yang digelar oleh Dekranas pusat.
Para peserta pameran meliputi Dekranasda, perajin binaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), peserta mandiri dan perwakilan pengrajin negeri sahabat anggota World Craft Council.
Pameran Kriya Nusa 2017 berbarengan dengan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Raker
nas) Dekranas dan Dekranasda seluruh Indonesia.
Turut hadir dalam acara pembukaan pameran itu antara lain Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Wakil Ketua Dekranasda Sulawesi Utara dr. Kartika Devi Kandouw-Tanos, dan Ketua DWP Sulawesi Utara Dra. Ivonne Silangen-Lombok. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)