Kilas

Dapat Tiga Penghargaan, Semarang Kini Jadi Kota Terbaik

Kompas.com - 30/09/2017, 19:32 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang kembali menyabet penghargaaan. Kali ini, penghargaan datang dari Tempo Group dalam gelaran Indonesia's Attractiveness Award 2017.

Kota Semarang menyabet tiga penghargaan sekaligus, yaitu pertama sebagai kota terbaik, kedua sebagai kota terbaik untuk kategori infrastruktur, dan ketiga sebagai kota terbaik untuk kategori investasi.

Pencapaian itu tidak lepas dari kepentingan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan wakilnya Hevearita Gunaryati Rahayu.

Penghargaan dari Tempo melengkapi prestasi serupa. Belum lama ini, Kota Semarang juga mendapat penghargaan dari Singapura terkait desain revitalisasi Pasar Johar Semarang.

Baca: IJus Melon Semarang Masuk Top 40 Inovasi Pelayanan Publik

Penyerahan penghargaan diserahkan kepada Wali Kota Semarang yang diwakili oleh Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. Tiga penghargaan sekaligus itu diserahkan di Westin Hotel Jakarta, Jumat (29/9/2017) malam.

Penghargaan itu sendiri diberikan tidak lepas dari terobosan mempercepat iklim usaha. Dalam lima tahun terakhir, investasi yang masuk meningkat pesat.

Pada 2012, nilai investasi sebesar Rp 3,675 triliun. Namun pada 2016, nilai investasi melonjak menjadi Rp 10,5 triliun.

Produk domestik regional bruto juga meningkat. Pada 2011, nilai produk bruto Rp 86 triliun, dan menjadi Rp 115 triliun pada 2016.

Baca: Lagi, Wali Kota Semarang Sabet Penghargaan Internasional

Direktur Utama PT Tempo Inti Media Thoriq Hadad memuji terobosan daerah-daerah hingga menjadi langganan penerima penghargaan. Indonesia's Attractiveness Award 2017 yang digelar rutin ini memberi apresiasi kepada daerah yang melakukan terobosan.

"Ini menunjukkan bahwa kinerja kepala daerah sangat baik dan luar biasa di dalam membangun daerahnya," kata Thoriq.

Kota Semarang sendiri mendapat nilai baik berdasar hasil penilaian dari Indonesia Attractiveness Index. Tim penilai sebelumnya melalukan penelusuran hingga menentukan nominasi.

Penentuan nominasi kabupaten atau kota dilakukan dengan tiga indikator, yaitu, pertama kontribusi PDRB terhadap PDRB provinsi dibatas 20 persen atau PDRB diatas rata-rata PDRB koridor.

Baca juga: Wali Kota Semarang Raih Tokoh Utama Penggerak Koperasi

Kedua, pertumbuhan PDRB lebih besar dari rata-rata pertumbuhan per koridor, atau PDRB per kapita lebih besar dari rata-rata PDRB per kapita koridor. Ketiga, kabupaten/kota yang tidak lolos indikator pertama dan kedua tetapi mendapatkan penghargaan IAA pada tahun 2016.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, penghargaan yang diterima Pemkot Semarang menujukkan bahwa jajarannya terus berbenah dalam berbagai bidang.

Penghargaan dari Tempo Group dalam Indonesia's Attractiveness Awards 2017 juga terasa spesial karena diiringi dengan perbaikan peringkat.

"Tahun lalu, saya masih ingat bahwa kota Semarang ada di peringkat ke-4 dan tahun ini telah naik menjadi terbaik ke-3, tentu saja bahagia," katanya, Sabtu (30/9/2017).

Menurut Hendrar, penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa apa yang Kota Semarang upayakan dalam satu tahun terakhir menunjukkan kemajuan.

"Sehingga ini menjadi pemacu bagi seluruh masyarakat untuk mengupayakan kotanya menjadi lebih baik dan lebih hebat lagi," papar pria 46 tahun ini. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau