kabar ketenagakerjaan

Hari Puisi Indonesia, Menaker Bacakan Puisi Karya Soekarno

Kompas.com - 04/10/2017, 13:29 WIB

Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan  M. Hanif Dhakiri unjuk kebolehan membaca puisi saat menghadiri Hari Puisi Indonesia  2017 di Graha Bhakti Kebudayaan Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada hari Selasa malam, 3 Oktober 2017.

Bagi Menteri Hanif, puisi merupakan sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari realita kehidupan manusia. Oleh karena itu, Hanif mendukung agar proses berpuisi terus dikembangkan dan dilestarikan.

"Karena disana mengalir realita yang metaforik dan metafora yang realistik. Pada puisi kita menemukan etika dan estetika," kata menteri yang saat mahasiswa juga aktif di teater mahasiswa ini.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Hanif  membacakan puisi "Berpedomanlah Pada Cita-cita" karya presiden pertama Indonesia, Soekarno. Sebuah puisi yang sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Melalui puisi karya Soekarno ini, Menaker mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk optimis menghadapi tantangan-tantangan masa depan. "Saatnya kita sebagai bangsa melihat ke depan, penuh optimisme, bekerja keras," ujarnya mengawali pembacaan puisi.

Berikut adalah sepenggal puisi karya sang proklamator tersebut:

Berpedomanlah Pada Cita-cita

Ir. Soekarno

Ya, kita hidup dalam dunia yang penuh ketakutan

kehidupan manusia sekarang digerogoti

dan dijadikan pahit-getir oleh rasa ketakutan

Ketakutan akan hari depan

ketakutan akan bom hidrogen

ketakutan akan ideologi-ideologi

Mungkin rasa takut itu

pada hakekatnya merupakan bahaya yang

lebih besar daripada bahaya itu sendiri

Sebab rasa takutlah yang

mendorong orang berbuat tolol

berbuat tanpa berpikir

berbuat hal yang membahayakan

Dalam permusyawaratan Tuan-tuan

saya minta, jangan kiranya Tuan-tuan

terpengaruh oleh ketakutan itu

Sebab ketakutan adalah zat asam

yang mencapkan perbuatan manusia

menjadi pola yang aneh-aneh

Berpedomanlah pada harapan

dan ketetapan hati

berpedomanlah pada cita-cita

berpedomanlah pada impian dan angan-angan.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau