Tren digitalisasi telah memotong berbagai proses birokrasi yang berbelit-belit. Oleh sebab itu, integrasi diperlukan dari berbagai pihak sebagai upaya untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi. Seperti halnya kerja sama yang dilakukan oleh BCA Syariah dan BCA Life dengan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Kementerian dalam Negeri di Jakarta, pada Kamis (28/9/2017).
Dukcapil memberikan akses digital kepada BCA Syariah dan BCA Life untuk melihat data kependudukan secara lebih akurat. Melalui data yang tertera di KTP Elektronik, perbankan dapat memvalidasi keakuratan data yang dimiliki oleh konsumennya. Dengan begitu, diharapkan proses bisnis bisa berjalan secara lebih tertib, terukur dan dapat diawasi.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah yang sangat baik. Program nasional yang digerakkan oleh Dukcapil dalam mewujudkan single identity di Indonesia dapat mengurangi risiko fraud dari sisi bisnis dan pencegahan tindak kriminal lainnya.
“Dengan adanya single indetity ini maka BCA Syariah dalam melakukan penyaluran pembiayaan bisa memeriksa jangan sampai ada informasi ganda. Kita bisa cocokkan, dan pada akhirnya mengurangi risiko yang muncul akibat penggunaan data identitas yang tidak akurat,” tutur John.
Dari sisi konsumen, tambah John, kerja sama yang dilakukan ini berdampak positif pada pembukaan rekening yang menjadi lebih efisien dari segi waktu. Bank bisa langsung memproses permohonan karena keakuratan data lebih terjamin dibandingkan dengan pengecekan secara tradisional.
Untuk membantu program nasional ini, BCA Syariah akan berkomitmen untuk mendorong masyarakat merekam datanya terlebih dahulu. Jika yang bersangkutan belum memiliki KTP elektronik, surat keterangan yang diperoleh dari Pemda setempat bisa dijadikan dasar untuk melakukan pembukaan rekening.
Yannes Chandra selaku Direktur BCA Life yang juga hadir dalam kesempatan ini menjelaskan bahwa data-data yang dapat diakses hanya bersifat administratif, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) nama, alamat, tempat tanggal lahir, dan status. Data-data yang berkaitan dengan privasi dan keamanan para nasabah tidak diperbolehkan untuk diakses.
“BCA Life menjadi asuransi pertama yang mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti kerja sama ini. Oleh sebab itu, proses pendaftaran asuransi pada kami menjadi lebih cepat. Sebelumnya, akses data hanya berdasarkan fisik saja, fotokopi KTP untuk validasi dan cek. Oleh sebab itu, risiko terjadinya fraud cukup besar,” kata Yannes.