Advertorial

Pentingnya Digitalisasi Bagi Perusahaan dan Pelayanan Konsumen

Kompas.com - 06/10/2017, 09:35 WIB

Presiden Direktur Indonesia McKinsey and Partnership Philia Wibowo menilai digitalisasi bermanfaat bagi pelaku bisnis dalam mempertahankan keberlangsungan kegiatan bisnis. Pelaku bisnis juga harus menyesuaikan perkembangan teknologi untuk memahami dan memenuhi perubahan kebutuhan konsumen.

"Di manapun digitalisasi mengubah model bisnis, pola berpikir konsumen, dan lain-lain. Bisnis apapun yang ada akan mengalami disruption di era digital," ujarnya dalam Indonesia Knowledge Forum ke-6 yang digelar PT Bank Central Asia Tbk di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Philia menyarankan bagi para pelaku bisnis lama untuk tak menutup mata terhadap inovasi dan perkembangan teknologi agar tidak tertinggal dari pelaku bisnis baru yang melek teknologi.

"Banyak bisnis baru yang cepat berkembang. Namun banyak (juga) bisnis lama yang mereka sudah tahu (pentingnya digitalisasi), tapi berkembangnya lamban karena inovasinya juga lemah," katanya.

Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar berdasarkan fakta makin tumbuhnya generasi muda Indonesia, penggunaan ponsel, dan internet hingga pemanfaatan big data.

"Kalau kita ngomong digital revolution, (ini) bukan fenomena masa depan. Fenomenanya sudah ada sekarang. Kita harus memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas kita," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Partner of Mckinsey Indonesia Bruce Delteil mencontohkan Uber sebagai perusahaan transportasi yang berhasil memanfaatkan teknologi. Uber menghadirkan kemudahan akses kendaraan dan pembayaran yang jelas bagi penumpang. Mereka juga bisa memberikan feedback atas pelayanan pengemudi. Di sisi lain, pengemudi tak perlu repot mencari-cari penumpang.

Digitalisasi juga dimanfaatkan oleh perusahaan transportasi online dalam negeri seperti GoJek yang membangun aplikasi digital dan mengajak para pengemudi ojek untuk bekerja sama. Hal itu menguntungkan kedua belah pihak. Melalui digitalisasi, GoJek juga memperluas layanannya mulai dari pengiriman barang, makanan, hingga layanan kebersihan rumah bagi konsumen.

Selain itu, perusahaan lainnya seperti Alfamart dan Matahari juga membuat gerai online untuk memperluas jangkauan pemenuhan kebutuhan konsumen dalam beragam kategori.

"Banyak yang terjadi dengan tempo cepat sekali. Kita harus melakukan digitalisasi terhadap sejumlah proses bisnis, karena bisa menghasilkan benefit tersendiri," ujar Bruce.

Bruce melihat digitalisasi turut dimanfaatkan sektor perbankan untuk melakukan efisiensi bisnis dan pelayanan kepada nasabah. Seperti nasabah tak perlu repot ke bank untuk mengecek saldo, mutasi rekening hingga melakukan transfer maupun pembayaran.

"Apa yang saya ingin sampaikan ini adalah teknologi digital mampu menggali dengan dalam kebutuhan konsumen. Ini ada perubahan pola pikir baru," ungkapnya. 

IKF 2017 mengangkat tema "Elevating Creativity & Innovation Through Digital Collaboration". IKF ke-6 ini menghadirkan 24 pembicara ternama dari dalam maupun luar negeri yang akan berbagi pengalaman dan pemikiran masing-masing dalam mengembangkan dunia bisnis berbasis digital.

Acara ini menjadi komitmen BCA menyediakan wadah yang menawarkan

solusi berupa pengetahuan bagi para pelaku bisnis dalam menyusun strategi digital untuk organisasinya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau