TRENGGALEK, KOMPAS.com – Kabupaten Trenggalek kaya akan wisata alam yang masih terjaga keasliannya. Trenggalek mengembangkan kawasan wisata alamnya, salah satunya rumah apung di kawasan Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo.
Rumah apung tepatnya teletak di Pantai Bangkoan yang merupakan gugusan pantai di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo Trenggalek.
"Rencananya, kami akan mengembangkan beberapa bangunan pada rumah apung ini, seperti rumah inap, VVIP dan ruang pertemuan," ujar Ketua Pengelola Kawasan Pantai Prigi, Kacuk Wibisono, Sabtu (21/10/2017).
Selain untuk berwisata, rumah apung juga menjadi lokasi percontohan budi daya ikan kerapu Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Rembang Raya.
Baca: Pantai Pelang Siang Dikembangkan sebagai Destinasi Wisata Kelas Dunia
Sesuai dengan KEPMEN No 58 Tahun 2001, Pokmaswas merupakan pelaksana pengawasan di tingkat lapangan yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, LSM, nelayan, petani ikan, serta masyarakat maritim lainnya.
Pembentukannya berawal dari inisiatif masyarakat yang difasilitasi oleh unsur pemerintah daerah. Kelompok itu memiliki seorang koordinator yang berfungsi sebagai mediator antara masyarakat dengan pemerintah/ petugas.
Pokmaswas Rembang Raya telah menyebar 15 ribu ikan kerapu jenis catang. “Setelah satu bulan ditebar, apartemen ikan ini bertambah penghuni secara alami,” kata Kacuk.
Keberadaan rumah apung di kawasan Pantai Prigi ini menambah suasana baru bagi wisatawan.
Saat ini, banyak penyedia jasa perahu mesin untuk menjangkau rumah apung tersebut.
Sejak awal dibukanya, destinasi wisata rumah apung ini banyak dikunjungi wisatawan. Setiap orang yang berkunjung membayar tiket masuk Rp 10.000 per orang setiap jamnya.
Rumah apung berbahan kayu seluas 20 meter persegi itu memiliki kolam keramba ikan kerapu di bagian tengahnya.
Pengunjung bisa melihat aneka terumbu karang dengan habitat ikan kerapu hasil budi daya dari permukaan (snorkeling) menggunakan pelampung serta kacamata selam (mask diving).
Semua peralatan tersebut sudah tersedia di lokasi rumah apung dan bisa disewa dengan harga yang terjangkau oleh pengunjung yakni Rp 10.000 per orang per jam.
Pengunjung juga bisa menyewa perahu kano dengan harga Rp 20.000 per orang juga per jamnya. "Di rumah apung ini pengunjung bisa menikmati sorkeling, naik perahu kano, berenang melihat ikan hias serta beberapa menikmati wisata lainnya," tutur Kacuk.
Sedangkan, untuk menyaksikan wahana wisata yang dinamakan apartemen ikan, pengunjung hanya dikenai biaya Rp. 10.000 per orang setiap satu jam.
Seorang pemandu akan mengawal minimal lima orang wisatawan. Dengan demikian, total biaya wahana wisata apartemen ikan ini sebesar Rp 50.000.
Destinasi wisata rumah apung dan sekitarnya ini,dikelola oleh kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) Rembang Raya serta nelayan setempat. Secara bergiliran, mereka menyambut serta memfasilitasi semua wisatawan yang berkunjung ke rumah apung.
"Sejak diresmikan respon pengunjung cukup bagus. Saat awal dibuka saja banyak wisatawan asal luar daerah langsung datang ke destinasi baru ini," katanya. (KONTRIBUTOR TRENGGALEK/ SLAMET WIDODO)