KompasProperti - Promosi mengenai pembangunan kompleks apartemen Meikarta di Cikarang, Jawa Barat, bisa dilihat di mana-mana. Sebab, Lippo Group sebagai pengembang properti itu sengaja melakukan teknik pemasaran besar-besaran agar kehadiran Meikarta diketahui masyarakat secara luas.
Selain itu, Lippo ingin supaya masyarakat juga mengerti bahwa pembangunan proyek tersebut sebagai solusi nyata terhadap berbagai masalah kehidupan.
Salah satunya yaitu masalah pendidikan. Menyangkut masalah ini, hal yang sering diabaikan yaitu saat pagi hari ketika anak-anak berangkat sekolah dan siang atau sore harinya kembali ke rumah.
Orang tua yang mengantar anak-anaknya mengalami kemacetan di jalan karena begitu banyaknya mobil dan motor. Apalagi angkutan umum yang sering berhenti sembarangan di berbagai tempat.
Ditambah lagi saat ini juga makin banyak ojek dan taksi, baik yang online maupun yang mangkal menunggu penumpang di pinggir jalan. Kondisi itu menambah kesemrawutan lalu lintas jalan.
“Masyarakat banyak yang komplain tentang macetnya jalanan. Sebagai contoh waktu anak-anak berangkat sekolah dan pulangnya juga. Misalnya ada keluarga yang sehari-hari tinggal di Bintaro dan anaknya sekolah di Rawamangun,” ujar Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya, pada medio September lalu.
Banyak orang yang menghabiskan waktunya sampai berjam-jam di jalanan. Otomastis waktu bagi keluarga pun jadi berkurang. Orang pulang ke rumah sudah dalam kondisi lelah dan stres. Hal itu bisa berakibat buruk pada komunikasi anggota keluarga.
Maka dari itu, kata Ketut mengatakan, Lippo mau menghadirkan lembaga pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi di Meikarta.
“Rencananya kami mau menyediakan banyak sekolah, dari TK, SD, SMP, dan SMA. Salah satu tujuannya supaya waktu perjalanan berangkat sekolah dan pulangnya bisa lebih cepat,” ujar Ketut.
“Kami juga berencana menghadirkan tiga kampus ternama di Indonesia, ada UI, ITB, dan UGM. Harapannya bisa mewakili pendidikan tinggi berkualitas bagus dan bisa bersaing di tingkat internasional,” tutur Ketut.
Selain itu, dia menambahkan, keberadaan universitas itu juga bisa membuat institusi pendidikan lebih dekat dan terjangkau dengan kawasan industri di Cikarang. “Misalnya ada universitas bagus yang dilengkapi dengan fasilitas riset, trus kalau mau praktik di mana?” kata Ketut.
Dia menjelaskan, kehadiran sekolah dan kampus itu bisa menjadi wadah untuk mengaplikasikan materi pendidikan yang dipelajari.
Ditambah lagi, kedekatan hubungan antara kawasan industri Cikarang dengan kampus bisa terjalin lebih erat dan berguna bagi para mahasiswa dan pelaku usaha.
Dengan demikian, salah satu tujuan pembangunan Meikarta sebagai kota modern bisa tercapai, yaitu kota yang membuat jarak antara tempat tinggal dan sekolah jadi lebih dekat. Plus, mempererat relasi antara dunia industri dan pendidikan.