Sorot

Meikarta Dorong Cikarang Menjadi Salah Satu Pusat Keuangan Dunia

Kompas.com - 06/11/2017, 18:40 WIB

KompasProperti - Sebuah kota baru tak cukup hanya ramai dengan pembangunan hunian, namun juga harus didukung ruang perkantoran yang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas.

Terletak dekat kawasan industri Cikarang, kota baru Meikarta akan menampung banyak perusahaan industri nasional dan multinasional.

Untuk itu, selain hunian vertikal yang modern, disusul fasilitas pendidikan dan kesehatan, Lippo Group juga akan mengembangkan Meikarta dengan ruang-ruang perkantoran baru. Berangkat dari situlah Meikarta akan siap menjadi kota baru yang juga pusat peredaran uang bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional.

Kawasan industri di Cikarang merupakan kawasan industri yang potensial mengingat ada sekitar 3.000 pabrik yang berasal dari 30 negara berlokasi di kawasan tersebut.

Baca: Temukan Apartemen Strategis di Dekat Kawasan Industri Cikarang 

Kawasan itu mampu menyumbang sebesar 34,46 persen penanaman modal asing (PMA) nasional, serta 22-45 persen volume ekspor nasional pada tahun 2008 dengan omzet mencapai 35 miliar dollar AS dan 70 persen di antaranya untuk pasar ekspor.

Sayangnya, hingga saat ini kawasan industri Cikarang belum didukung dengan permukinan dan perkantoran yang memadai. Idealnya, perkantoran dilengkapi dengan showroom untuk memamerkan produk industri tersebut.

Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, Meikarta disiapkan dengan perencanaan yang matang dengan memperhatikan kawasan di sekitarnya.

“Zonasi untuk perkantoran sudah ada, tapi belum fix. Harapannya supaya kantor pusat perusahaan-perusahaan itu yang di Jakarta kecil saja, tapi kantor cabang atau supporting office-nya yang besar di Meikarta,” ujar Ketut Rabu (18/10/2017).

Baca: Kota Mandiri Meikarta Memperkuat Kawasan Industri Cikarang

Pembangunan perkantoran supaya waktu tempuh perjalanan para pekerja tidak terlalu lama, cukup sekitar 30 menit saja. Dengan demikian, energi para pekerja itu tidak habis di jalan dan produktivitas mereka bisa meningkat.

“Nantinya akan berguna tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Waktu jadi lebih singkat antara hunian dan perkantoran tanpa kemacetan,” ujarnya.

Dia menambahkan, pembangunan Meikarta ini bertujuan mengurangi kepadatan Jakarta yang sudah dibebani berbagai masalah besar, khususnya kemacetan lalu lintas di jalanan.

Waktu perjalanan para pekerja kantoran di Jakarta, baik pergi maupun pulang kerja, dianggap sudah tidak logis. Mereka bisa menghabiskan waktu hampir empat jam di jalan setiap harinya untuk menuju tempat kerja dan kembali ke rumah.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan imbas pengerjaan proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta, Selasa (31/10/2017). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan yang memiliki panjang sekitar 800 meter dengan lebar 20 meter tertunda penyelesaiannya dari jadwal yang ditentukan yakni Desember 2017, dikarenakan ada masalah pada  saluran gas dan air minum yang ada di kawasan proyek, sehingga diperkirakan pembangunan underpass Mampang-Kuningan akan selesai pada April 2018.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan imbas pengerjaan proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta, Selasa (31/10/2017). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan proyek pembangunan underpass Mampang-Kuningan yang memiliki panjang sekitar 800 meter dengan lebar 20 meter tertunda penyelesaiannya dari jadwal yang ditentukan yakni Desember 2017, dikarenakan ada masalah pada saluran gas dan air minum yang ada di kawasan proyek, sehingga diperkirakan pembangunan underpass Mampang-Kuningan akan selesai pada April 2018.

Otomatis perjalanan itu menguras banyak tenaga di jalan sehingga berefek pada penurunan produktivitas kerja. Selain itu, kualitas hidup pun ikut menurun karena kurangnya waktu untuk bersama keluarga dan orang-orang terdekat.

Untuk itulah, lanjut Ketut, salah satu tujuan Lippo Group merancang Meikarta adalah mencari solusi dari masalah kemacetan lalu lintas, lingkungan, kepadatan penduduk, dan berbagai masalah sosial lainnya.

“Nantinya di Meikarta akan ada ratusan gedung pencakar langit dengan desain berskala internasional yang terdiri dari hunian apartemen dan perkantoran,” katanya.

Rencana tersebut, lanjut dia dibuat untuk mendukung kawasan industri Cikarang di sekitar Meikarta yang dikenal dengan banyaknya produsen berbagai produk massal, misalnya otomotif, consumer goods, elektronik, makanan kecil, dan lain-lain.

Suasana pembangunan gedung bertingkat tingkat tinggi atau high rise di Jakarta, Kamis, (10/11/2016). Pembangunan ini meliputi perkantoran, apartemen, dan hotel.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana pembangunan gedung bertingkat tingkat tinggi atau high rise di Jakarta, Kamis, (10/11/2016). Pembangunan ini meliputi perkantoran, apartemen, dan hotel.

Di sisi lain, bukan satu kebetulan, harga sewa perkantoran di Jakarta belakangan juga terus merosot. Pasokan ruang perkantoran, baik di central business district (CBD) Jakarta maupun non-CBD yang melebihi permintaan, berdampak negatif terhadap harga sewa dan tingkat hunian yang terus tertekan hingga Kuartal III-2017.

Menurut riset Colliers International Indonesia, pasokan tahunan year to date 2017 saja lebih dari 600.000 meter persegi. Sekitar 75 persen di antaranya berada di CBD Jakarta.

Jika diakumulasikan, pasokan total ruang perkantoran Jakarta seluas 6 juta meter persegi hingga akhir 2017.

Pasokan ini akan terus bertambah pada tahun-tahun yang akan datang. Colliers memprediksi, tahun 2018-2020 terdapat tambahan 1,5 juta meter persegi ruang perkantoran. CBD Jakarta mendominasi dengan angka 60 persen.

Melubernya pasokan ruang perkantoran baru ini kian menekan performa tingkat hunian (occupancy rate) hingga di bawah 80 persen pada 2020 nanti.

“Setidaknya kami bisa menangkap potensi itu dengan menambah pasokan di Cikarang. Sebagai kota baru, Meikarta akan memiliki berbagai fasilitas penunjang kebutuhan hidup sehari-hari ini, misalnya ruang terbuka hijau, sarana olahraga, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan, serta terintegrasi dengan infrastruktur transportasi modern,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Chairman Lippo Group James Riady menekan tombol sirine sebagai tanda penutupan atap dua apartemen Meikarta, Minggu (29/10/2017). Kompas.com/Erwin Hutapea Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Chairman Lippo Group James Riady menekan tombol sirine sebagai tanda penutupan atap dua apartemen Meikarta, Minggu (29/10/2017).

Untuk mendukung pasokan perkantoran itu, Lippo juga merencanakan pembangun gedung pertemuan sebagai fasilitas MICE di Meikarta. Rencananya, Lippo akan membangun gedung convention yang kapasitasnya lebih besar dari Jakarta Convention Center (JCC).

Ketut menilai masih banyak peluang yang bisa dikembangkan Lippo untuk memberikan support pada bisnis MICE, misalnya membangun hotel. Maka dari itu, nantinya di Meikarta juga akan dibangun hotel bertaraf bintang lima dengan jaringan internasional.

Keyakinan Lippo Group terhadap potensi bisnis MICE ini juga karena di wilayah Meikarta nantinya akan didukung dengan enam infrastruktur penunjang, terutama untuk mengatasi masalah transportasi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau