Advertorial

Pertimbangan Suku Cadang Kukuhkan Beli Toyota Rush

Kompas.com - 06/11/2017, 20:00 WIB

Jakarta, KompasOtomotif – Riki Dwi Hartono, 25, memantapkan hati pada Toyota Rush TRD Sportivo Ultimo tahun lalu. Keputusan itu diambil setelah dia mempertimbangkan beberapa model, termasuk membandingkan kemudahan mendapatkan suku cadang. 

Karyawan swasta itu menganggap Rush tak hanya mewakili keinginan keluarganya, tetapi juga memenuhi syarat dalam hal ekonomis. ”Waktu itu ada promo dari diler, DP (uang muka) dapat cashback yang lumayan. Angsuran juga terjangkau,” kata Riki kepada KompasOtomotif, (3/11/2017). 

Di rumahnya, Rush adalah mobil kedua setelah teronggok model MPV. Lahir sebagai SUV murni juga menjadi pertimbangan utama Riki untuk memboyong pelopor medium SUV di Indonesia itu. Dia pun mengakomodir keinginan orang tua agar membeli SUV. 

”Kalau SUV lain kan di atas Rp 300 jutaan. SUV juga lebih gagah dan elegan, kelasnya buat saya sudah di atas MPV. Rush termasuk yang terjangkau, tapi harganya cukup menarik,” ucap Riki. 

Sosoknya yang gagah dengan sokongan suspensi TRD menjadi alasan selanjutnya. Setelah dipakai, Riki mengakui bahwa kaki-kaki terasa lebih stabil. Penumpang juga lebih nyaman alias makin empuk, tapi tak mengurangi kestabilan. 

Pengalaman Berkendara

Tentu saja, Rush dengan segenap kemampuannya, termasuk mampu mengakomodasi tujuh penumpang, dijadikan andalan untuk pulang kampung. Sudah dua kali Riki mengaku menggunakan Rush dari Jakarta ke Yogyakarta. 

Selama perjalanan, Riki yang memilih transmisi manual puas dengan performa mesin. Dia mengaku tidak begitu superior saat dipakai nanjak, tapi sudah cukup bertenaga meski membawa banyak beban di bangku belakang. 

Ibarat teman, Toyota Rush TRD Sportivo Ultimo milik Riki diplot sebagai pelengkap kebutuhan. Mobil tidak dipakai harian, karena mempertimbangkan kondisi lalu lintas Jakarta yang cukup menguras energi. 

”Kalau boleh menilai, Rush saya beri empat bintang dari lima,” ucapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau