Sorot

Inovasi yang Bisa Dinikmati di Kota Modern Meikarta

Kompas.com - 08/11/2017, 19:12 WIB

KompasProperti - Sebagai pengembang berpengalaman, Lippo Group tidak hanya membangun sebuah pemukiman modern, sejumlah inovasi diterapkan di kota baru Meikarta, Cikarang, Jawa Barat.

Lippo merancang pembangunan infrastruktur transportasi dengan 4 layers of coherent internal road network.  Jalur jalan yang akan dibangun di kota Meikarta bertingkat yang memisahkan kendaraan bermotor dengan pejalan kaki.

Pada tingkat terbawah, jalur untuk kendaraan yang hanya lewat (tanpa berhenti) dan stasiun penghubung kereta cepat Jakarta–Bandung. Lippo Group menyiapkan transportasi internal berupa monorel yang dapat menghubungkan stasiun kereta cepat dengan kota baru Meikarta. Selain itu, monorel dapat menghubungkan semua bagian titik di Meikarta.

Jalan di bagian paling bawah tersebut juga didesain untuk bisa dilalui kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk.

Tingkat kedua didesain khusus untuk kendaraan bermotor penghuni Meikarta dan dilengkapi dengan lahan parkir. Jalur khusus bagi penghuni apartemen Meikarta sengaja dibangun untuk menjaga privacy sekaligus keamanan berkendara.

Sedangkan, pada lapis ketiga untuk kendaraan pengunjung yang hendak memanfaatkan berbagai fasilitas di Meikarta.

Lippo memang merancang kawasan itu bukan hanya menjadi pemukiman, namun juga sarana pendidikan, pusat bisnis, ruang terbuka hijau publik, dan pusat kesehatan. Pusat perbelanjaan yang lengkap dengan bioskop, hotel, kafe, serta pusat kebugaran bisa diakses masyarakat dari luar kota itu. 

Sementara, tingkat teratas khusus untuk pejalan kaki. Jalur khusus itu bakal menghubungkan 278 tower di Meikarta. Dengan demikian, tak perlu ada trotoar di jalanan Meikarta. Para pengendara kendaraan bermotor pun tak perlu khawatir menabrak pejalan kaki.

Secara keseluruhan, jalan-jalan di Meikarta dibangun berdasarkan traffic efficient grid system yang mengadopsi dari sistem yang diterapkan di New York.

Dengan sistem itu, para pengendara bisa memilih berbagai rute untuk menuju ke satu tempat. Sementara, untuk menghindari kemacetan dan tabrakan, rute dibagi menjadi jalur untuk kecepatan tinggi, sedang, dan rendah.

Jalan-jalan di Meikarta juga didesain agar para pengendara memiliki pemandangan yang luas sehingga bisa melihat situasi lalu lintas dari segala arah. Tak cuma itu, pengendara akan lebih rileks karena lingkungan yang serba hijau.

Ilustrasi Meikarta Ilustrasi Meikarta

Lalu lintas merupakan salah satu hal yang diperhitungkan sangat serius oleh perancang Meikarta.

"Sesuai dengan harapan penghuni selain sistem yang canggih dan modern, mereka menginginkan kualitas jalan yang terbaik," ujar Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya.

Untuk memenuhi harapan itu, lanjut ketut , Lippo sebagai pengembang Meikarta memakai bahan berstandar internasional dalam membangun jalan. Di samping itu, tim pemelihara juga akan bekerja siang malam untuk menjaga kemulusan semua jalan di lingkungan Meikarta.

Penerapan teknologi canggih anti maling kendaraan juga telah disiapkan. Keamanan dan kenyamanan para penghuni menjadi prioritas kota mandiri Meikarta yang berada dekat kawasan industri Cikarang itu.

 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau