Advertorial

Waspada, Ada Bahaya Tersembunyi dalam Air Bersih di Rumah Anda

Kompas.com - 08/11/2017, 23:41 WIB

Pasokan air bersih, bagi Anda yang tinggal di kota, tidak lagi sulit di dapat. Setiap hari Anda bisa mandi, mencuci pakaian, hingga mencuci peralatan masak dan makan dengan air yang bersih, bebas bakteri berbahaya yang dapat menimbulkan penyakit.

Namun, tunggu dulu. Meskipun bersih, pasokan air untuk konsumsi rumah tangga tidak sepenuhnya aman bagi tubuh. Air bersih yang selama ini kita gunakan sehari-hari bisa saja mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Salah satunya klorin.

Klorin digunakan oleh pemasok air untuk konsumsi rumah tangga dan sebenarnya memiliki kegunaan yang baik. Klorin, menurut The American Water Works Association, digunakan untuk membunuh virus dan bakteri berbahaya dalam air dan menjaganya tetap bersih.

Klorin menyelamatkan banyak nyawa dari risiko penyakit, tetapi residunya yang tertinggal pada air juga bisa menimbulkan dampak negatif. Residu zat tersebut dapat merusak kecantikan alami kulit dan rambut.

Beberapa orang yang alergi terhadap paparan klorin dapat mengalami iritasi kulit, timbul bercak merah pada kulit, jerawat, hingga eksim. Klorin dapat merusak kelembaban alami kulit, sehingga setelah mandi Anda bisa merasakan kulit menjadi sangat kering.

Tidak hanya itu, air yang mengandung klorin juga memiliki efek yang sama dengan paparan sinar matahari berlebih yaitu mempercepat proses penuaan kulit. Sementara efek buruknya pada rambut adalah kerontokkan. Jika Anda mewarnai rambut, cat akan lebih mudah luntur. Upaya Anda berlama-lama di salon demi mewarnai rambut akan sia-sia.

Paparan klorin secara terus-menerus juga akan mendorong pertumbuhan radikal bebas pada kulit. Risiko terkena melanoma hingga kanker kulit pun tinggi.

Nah, untuk menghindari paparan klorin jalan satu-satunya yang bisa dilakukan adalah dengan deklorinasi air untuk konsumsi rumah tangga. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Pertama, Anda bisa memasukkan zat yang dapat mendeklorinasi seperti ascorbic acid, sodium sulfat, atau sodium bisulfat di tempat penampungan air. Cara kedua adalah dengan menggunakan cahaya UV. Cahaya UV dapat membuat residu klorin menguap. Jika ingin lebih aman dan tidak repot, gunakan filter air di rumah.

Untuk memastikan air yang digunakan untuk mandi terdeklorinasi dan tidak merusak kecantikan alami kulit, rambut, atau menimbulkan alergi, gunakan shower yang sudah dilengkapi dengan kemampuan memfilter residu klorin.

Salah satunya seperti Easywell Shower-Maid Dechlorination Shower Filter HSF-127. Shower inovatif ini didesain sedemikian rupa untuk mendeklorinasi air yang digunakan untuk mandi sehari-hari.

-- -

Easywell Shower-Maid Dechlorination Shower Filter HSF-127 menggunakan elemen filter berisi partikel karbon aktif alami yang berasal dari batok kelapa dan calcium sulfite. Elemen filter dapat diganti secara berkala dengan mudah.

Kepala shower juga didesain sedemikian rupa dengan warna putih yang netral dan lining hijau muda yang elegan. Cocok untuk segala tampilan desain interior kamar mandi.

Berkat desain dan kemampuan inovatifnya dalam mendeklorinasi air tahun ini Easywell Shower-Maid Dechlorination Shower Filter HSF-127 dianugerahi penghargaan Taiwan Excellence. Shower ini dinobatkan menjadi salah satu produk karya produsen Taiwan terbaik.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Easywell Shower-Maid Dechlorination Shower Filter HSF-127, klik di sini

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau