KompasProperti - Pembangunan kota mandiri Meikarta dipastikan mampu membantu perekonomian Provinsi Jawa Barat. Potensi investasi yang bakal masuk ke kawasan Meikarta diprediksi berdampak langsung kepada masyarakat Cikarang.
Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, dampak positif proyek Meikarta terlihat dari munculnya pedagang pedagang di sekitar kawasan proyek.
"Melihat situasi saat ini, proyek Meikarta akan berdampak positif dan luas. Saya lihat banyak sekali pedagang yang muncul, ini juga akan memberikan dampak langsung bagi mereka yang tidak langsung bekerja di proyek," katanya.
Menurut dia, kehadiran Meikarta juga menggugah pasar properti yang selama beberapa tahun belakangan lesu. Metode pemasaran yang kreatif mampu menarik minat konsumen untuk kembali berinventasi.
"Dan di dunia properti yang lesu, Kami mencoba men-trigger kembali agar pasar kembali dinamis," ujarnya.
Ia menegaskan, Lippo Group tengah mengembangkan sebuah kota modern yang dinamai Meikarta, bukam hanya membangun apartemen. Ketut mengatakan pengembangan kota mandiri diprediksi menjadi pendorong pertumbuhan pusat industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Saat ini, kontribusi kawasan industri koridor Jakarta-Karawang mencapai sekira 60 persen terhadap perekonomian Indonesia. Ribuan perusahaan raksasa nasional dan multi-nasional berada di kawasan itu.
Ratusan ribu staf dan karyawan mencari nafkah di sekitar Cikarang. Perusahaan manufaktur yang berada di kawasan itu di antaranya Honda, Toyota, Suzuki, Mitsubishi, Panasonic, Samsung, dan Hankook.
“Kawasan industri tersebut membutuhkan kawasan pendukung berupa permukiman modern yang lengkap fasilitasnya,” ujarnya.
Lippo merancang kawasan pendukung berupa permukiman, pusat riset dan pendidikan, pusat kesehatan, pusat bisnis dan keuangan, sekaligus pusat seni dan budaya.
Kota mandiri Meikarta dibangun untuk menciptakan komunitas hunian yang nyaman serta mendekatkan para penghuni apartemen dengan tempat kerjanya.