Advertorial

Menko PMK: Indonesia Siap Mengeliminasi Tuberkulosis

Kompas.com - 17/11/2017, 15:46 WIB

Banyaknya kasus tuberkolosis (TB) yang belum ternotifikasi, baik karena belum terlaporkan ataupun belum terjangkau menjadi tantangan bagi Indonesia dalam mengeliminasi penyakit tersebut. Padahal saat ini Indonesia termasuk negara dengan beban TB tinggi.

Oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kemanusiaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, langkah utama yang akan dilakukan adalah menemukan semua kasus TB. Kemudian, mengobati semua pasien, serta melaporkan kasus tersebut dalam surveilans program.

Hal lain yang juga perlu dilakukan menurutnya adalah mencegah penularan TB melalui pengendalian faktor risiko baik lingkungan dan rumah sehat, perilaku hidup sehat, serta upaya lain yang dilakukan secara terpadu bersama lintas sektoral dan masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat menjadi panelis dalam diskusi First Global Ministerial Conference Ending TB in the Sustainable Development Era di Moskow, (16/11/2017). Konferensi tersebut akan berlanjut hingga hari ini, Jumat (17/11/2017).

Puan menjelaskan lebih lanjut bahwa untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi yang dilakukan adalah mengatasi hambatan akses layanan bagi pasien TB  dengan melakukan penemuan secara aktif melalui pendekatan keluarga. Selain itu, penguatan jejaring layanan melalui pendekatan district based public-private mix dengan melibatkan semua layanan, baik pemerintah maupun swasta, dengan kewajiban melaporkan kasus yang diobati.

“Penguatan regulasi diperlukan, selain untuk meningkatkan sinkronisasi dan efektitas program juga untuk meningkatkan anggaran program yang selama ini masih banyak tergantung pada dana donor. Peta Jalan Eliminasi sudah dibuat seiring dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Strategi Ending TB, yaitu melakukan eliminasi TB pada tahun 2030,” ujar Puan Maharani.

Menko PMK Puan Maharani, pada kesempatan tersebut, menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen penuh untuk memperkuat kemandirian dan keberlanjutan eliminasi TB. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan enam kunci untuk memperbaiki akses dan jangkauan kasus TB yang sebelumnya belum terjangkau.

- -

Keenam kunci tersebut adalah penerapan strategi keluar bantuan eksternal untuk pengendalian TB, melaksanakan skema jaminan kesehatan nasional dan perlindungan sosial, melakukan pendekatan kesehatan keluarga dan masyarakat, membangun strategi gabungan publik-swasta berbasis kabupaten, mempraktekkan penemuan dan kemitraan aktif, dan melibatkan kebijakan inovatif dalam pengendalian TB.

Terkait dengan peningkatan penemuan, pencegahan, dan promosi eliminasi TB, Indonesia telah menerapkan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga. Program diselenggarakan dengan melakukan kunjungan ke rumah untuk melakukan screening dan menemukan penderita TB, melihat faktor risiko dan perilaku keluarga dalam penularan TB, melakukan edukasi, serta melakukan pemantauan kepatuhan minum obat.

Untuk pengendalian faktor risiko TB dan kesehatan, Indonesia menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat untuk memotivasi masyarakat agar berperilaku hidup sehat.

“Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai Penghapusan tuberkolosis pada tahun 2030 sebagai bagian dari Agenda Pembangunan Nasional,” tegas Puan Maharani.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek yang turut hadir bersama Menko PMK di konferensi tersebut, menegaskan pentingnya kolaborasi multi-sektor. Pemerintah pusat dan daerah, pelaku bisnis, masyarakat sipil, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya harus bekerja bersama-sama mengakhiri TB dan menjadikan TB sebagai urusan bersama.

First Global Ministerial Conference Ending TB in the Sustainable Development Era dibuka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan dihadiri oleh 75 menteri kesehatan dan 900 delegasi dari 100 negara lebih.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh Dirjen WHO Thedros Adanom Ghebreyesus dan Deputi Sekjen PBB Amina Muhammed ini akan menghasilkan Deklarasi Moskow yang berisikan komitmen para Menteri Kesehatan untuk meingkatkan upaya mengakhiri TB global pada tahun 2030.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com