Sorot

Lippo Ikut Wujudkan Pembangunan 100 Kota Modern di Indonesia

Kompas.com - 20/11/2017, 11:48 WIB

KompasProperti - Pemerintah Indonesia melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah mempersiapkan solusi yang disebut Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan Nasional (KSPPN) yang mencanangkan pembangunan 100 kota modern di Indonesia pada 2050.

Integrasi Pemerintah Pusat (Bappenas) dan pemerintah kabupaten memainkan peran penting bagi terwujudnya pembangunan kota-kota modern seperti tertuang dalam KSPPN.

Kota modern idealnya memiliki ruang terbuka hijau yang memadai, hunian, dan pembangunan infrastruktur, termasuk sistem jalan, sarana transportasi, pusat bisnis, yang menunjang mobilitas penghuni sebuah kota modern.

Sinergi kuat antara pemerintah, masyarakat, dan kalangan bisnis dibutuhkan untuk mewujudkan kota semacam itu.

Baca: Tinggal di Meikarta, Segala Macam Kebutuhan Hidup Modern Bisa Dipenuhi

Saat ini, Lippo Group tengah membangun kota mandiri Meikarta di dekat kawasan industri Cikarang.

Proyek itu meliputi pembangunan hunian, kawasan ruang terbuka hijau seluas 100 hektare serta sistem jalan yang mengadopsi sistem grid seperti yang dilakukan di New York dan compact city (memanfaatkan tanah semaksimal mungkin supaya sarana pendukungnya memadai).

Dengan terbangunnya kota-kota modern itu diharapkan arus urbanisasi tidak lagi tertuju hanya ke Jakarta, tapi dapat tersebar secara merata ke kota-kota modern di sekitarnya.

Banyak pekerja di Jakarta saat ini tinggal di kawasan penyangga Jakarta seperti Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor dan Cikarang untuk mendapatkan harga hunian yang murah dan layak huni.

Foto udara kawasan Central Park di kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Meikarta telah membangun central park, yakni sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Foto udara kawasan Central Park di kawasan Kota Baru Meikarta, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/9/2017). Meikarta telah membangun central park, yakni sebuah taman terbuka hijau seluas 100 hektar. Taman ini memiliki berbagai tanaman, lengkap dengan kebun binatang mini hingga jogging track.

Bila kota-kota satelit yang ada di sekitar Jakarta berupaya mengadopsi konsep di atas dan mengintegrasikan rencana mereka dengan stakeholder terkait, maka bukan mustahil pembangunan 100 kota modern terwujud sesuai dengan KSPPN.

Presiden Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, Lippo tak hanya membangun real estate tapi juga membangun kawasan. Nantinya, hunian vertikal di Meikarta bakal dilengkapi dengan pusat kesehatan, sarana pendidikan, tempat ibadah, pusat perbelanjaan dan hotel berbintang, hingga pusat bisnis dan keuangan.

Bahkan, Meikarta dilengkapi dengan ruang terbuka hijau publik berupa Central Park. Taman kota itu memiliki danau yang berfungsi sebagai reservoir. Lippo memang memperhatikan kelestarian lingkungan dengan menanam ratusan pohon keras yang bakal menghasilkan udara segar. Selain itu, danau di tengah taman mampu mencegah banjir di kawasan itu.

Ruang publik itu bakal dilengkapi kebun binatang mini, plaza, dan jogging track. Dengan demikian, penghuni apartemen Meikarta dapat berekreasi dan bersosialisasi di ruang terbuka hijau tersebut.

Baca: Lippo Group Utamakan Kelestarian Lingkungan di Kota Mandiri Meikarta

"Jadi pengembangan Meikarta adalah pengembangan kota, bukan apartemen seperti biasanya. Pembanguna ini tentu akan berkelanjutan. Pada tahap awal, kami akan mengembangkan 300 hingga 350 hektar kemudian dilanjutkan hingga 500 hektar," katanya.

Saat ini, kontribusi kawasan industri koridor Jakarta-Karawang mencapai sekira 60 persen terhadap perekonomian Indonesia. Ribuan perusahaan raksasa nasional dan multi-nasional berada di kawasan itu.

Ratusan ribu staf dan karyawan mencari nafkah di sekitar kawasan industri Cikarang. Perusahaan manufaktur yang berada di kawasan itu di antaranya Honda, Toyota, Suzuki, Mitsubishi, Panasonic, Samsung, dan Hankook.

“Kawasan industri tersebut membutuhkan kawasan pendukung berupa permukiman modern yang lengkap fasilitasnya,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com